Skip to main content

Keutamaan dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar



Malam itu dinamakan malam Lailatul Qadar karena di sisi Allah SWT. nilai malam ini sangat agung, juga karena pada malam itu Allah menentukan setiap rizki bagi hambanya dan membaginya.

Berkata Imam Nawawi, bahwa malam Lailatul Qadar paling utamanya malam-malam Allah SWT.

Allah SWT menjadikan malam itu khusus bagi ummat Nabi Muhammad SAW Dan malam itu akan tetap bersama umat ini sampai hari kiamat tiba.

Mengenai keutamaan malam yang agung ini Allah SWT. berfirman:

قَالَ الله تَعَالَى ”لَيْلَةُ الْقَدرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ“ (القدر : 3)


Yang artinya: “Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan”. [ Al Qadr : 3 ]

segala amal baik yang dilakukan pada malam itu dilipat gandakan pahalanya sehingga seakan-akan seorang hamba beramal selama 1000 bulan, oleh karenanya disunnahkan untuk berusaha mendapatkan malam itu dan banyak melakukan ibadah. Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ I: ”مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابَا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)


Yang artinya: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Barang siapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”. [ Muttafaq Alaih ]

Akan tetapi Allah SWT. merahasiakan malam itu di antara malam-malam pada bulan Ramadlan, supaya hamba-hamba-Nya senantiasa giat beribadah setiap

malam dengan harapan akan mendapatkan malam Lailatul Qadar, bukan pada malam-malam tertentu saja.

Dan Ulama berbeda pendapat tentang malam itu ada yang mengatakan malam 21, ada yang mengatakan malam 23, dan ada mengatakan malam 27 dan lain-lain. Akan tetapi banyak di antara Ulama yang mengatakan bahwa malam itu berada pada malam-malam 10 hari yang terakhir (dari tanggal 21 sampai dengan tanggal 30 Ramadlan).

Dan ada pula yang mengatakan bahwa malam itu berpindah-pindah pada malam yang ganjil diantara malam-malam 10 yang terakhir, seperti yang dikatakan oleh Imam Qolyubi yaitu dengan melihat awal hari dari bulan Ramadlan. Jika awal Ramadlan hari Ahad atau hari Rabu, maka kemungkinan malam Lailatul Qadar pada malam 29. Atau awal Ramadlan pada hari Jum’at dan Selasa maka kemungkinan malam Lailatul Qadar pada malam 27. Dan jika awal Ramadlan hari Kamis maka kemungkinan malam Lailatul Qadar pada malam 25, atau jika awal Ramadlan hari Sabtu maka kemung-kinan malam Lailatul Qadar pada malam 23 dan jika awal Ramadlan pada hari Senin maka kemungkinan malam Lailatul Qadar pada malam 21.

Adapun tanda-tanda malam Lailatul Qadar adalah udara pada malam itu tidak panas dan tidak dingin dan sinar matahari keesokan harinya tidak terlalu panas.

Faedah mengetahui tanda tersebut, supaya orang yang mengharap lailatul qadar masih dapat beribadah pada hari itu dan supaya menjadi pegangan pada tahun yang akan datang, karena sebagian Ulama mengatakan bahwa malam lalilatul qadar itu tidak berpindah-pindah.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar