Wazan Fiil Tsulatsi Mujarrad | 6 Bab | Belajar Sharaf Untuk Pemula
Ditulis pada: Agustus 31, 2021
Sobat telah belajar alat menimbang, dan mengetahui tentang fi'il dilihat dari sisi kaidah ilmu sharaf.
Pada pelajaran fi'il jika dilihat dari segi ilmu sharaf di poin kedua, yaitu fi'il dilihat dari penyusunnya, sobat telah mengetahui bahwa dari segi ini, fi'il terbagi menjadi dua yaitu fi'il mujarrad dan fi'il mazid.
Sekarang sobat akan mengenal lebih dalam lagi tentang fi'il mujarrad, terutama fi'il tsulatsi mujarrad.
Kita akan mengenal 6 bab wazan pada fi'il ini, contoh fi'ilnya, serta contoh kalimatnya.
Setelah mempelajari tsulatsi mujarrad, kita akan belajar wazan ruba'i mujarrad, kemudian fi'il mazid sampai habis yang nanti totalnya ada 22 bab.
Lalu, saya akan mengenalkan wazan pada isim.
Dan terakhir, kita akan kupas tentang tashrif istilahi dan tashrif lughawi.
Sekali lagi, pada pelajaran ini, kita hanya mengenal wazan, contoh fi'ilnya beserta contoh kalimatnya. Adapun untuk tashrifnya menyusul segera setelah kita mengenal semua wazan.
Wazan fi'il tsulatsi mujarrad
Wazan pada fi'il tsulatsi mujarrad ada enam bab.
Isi dari enam bab tersebut diurutkan dari bab yang mempunyai fi'il terbanyak dalam bahasa Arab sampai fi'il yang paling sedikit jumlahnya.
Mari kita mulai dari bab pertama.
Bab 1 : فَعَلَ - يَفْعُلُ
Contoh fi'il dari bab satu ini adalah sebagai berikut:
Fi'il shahih
كَتَبَ - يَكْتُبُ = menulis
نَصَرَ - يَنْصُرُ = menolong
قَعَدَ - يَقْعُدُ = duduk
خَرَجَ - يَخْرُجُ = keluar
Fi'il mudha'af
baca kembali penjelasan apa itu fi'il mudha'af di sini.
مَدَّ - يَمُدُّ = memanjang
مَرَّ - يَمُرُّ = melewati
Fi'il ajwaf waw
Pelajari kembali fi'il ajwaf di sini.
قَالَ - يَقُوْلُ = berkata
جَازَ - يَجُوْزُ = boleh
Fi'il naqish waw
Baca kembali tentang fi'il naqish di sini dan di sini.
دَعَا - يَدْعُوْ = menyeru
غَزَا - يَغْزُوْ = menyerbu
Makna bab 1
Bab فَعَلَ - يَفْعُلُ dari segi makna terbagi dua, yaitu fi'il muta'addi (memerlukan objek) dan fi'il lazim (tidak memerlukan objek).
Contoh yang muta'addi
نَصَرَ أَحْمَدُ زَيْدًا
Artinya : Ahmad telah menolong Zaid.
Pada kalimat ini, zaid adalah objeknya.
Contoh yang lazim
خَرَجَ أَحْمَدُ
Artinya : Ahmad telah keluar.
Pada kalimat ini tidak ada objeknya.
Bab 2 : فَعَلَ - يَفْعِلُ
Contoh fi'il dari bab dua ini adalah sebagai berikut:
Fi'il shahih
ضَرَبَ - يَضْرِبُ = memukul
حَمَلَ - يَحْمِلُ = membawa
جَلَسَ - يَجْلِسُ = duduk
Fi'il mudha'af
حَلَّ - يَحِلُّ = menguraikan; menyelesaikan
فَرَّ - يَفِرُّ = lari
Fi'il mitsal waw
pelajari lagi tentang mitsal waw di sini.
وَعَدَ - يَعِدُ = berjanji
وَصَلَ - يَصِلُ = sampai
Fi'il ajwaf ya
سَارَ - يَسِيْرُ = berjalan
جَاءَ - يَجِيءُ = datang
بَاعَ - يَبِيْعُ = menjual
Fi'il naqish ya
سَرَى - يَسْرِي = beredar; mengalir
أَتَى - يَأْتِي = datang
Fi'il lafif mafruq
Lihat pengertian lafif mafruq di sini dan di sini
وَقَى - يَقِي = menjaga; melindungi
وَفَى - يَفِي = memenuhi
Fi'il lafif maqrun
شَوَى - يَشْوِي = memanggang
رَوَى - يَرْوِي = meriwayatkan
===Catatan tambahan===
بَاعَ aslinya بَيَعَ
Jika mengikuti wazan فَعَلَ - يَفْعِلُ , maka aslinya adalah بَيَعَ - يَبْيِعُ
Kaidah 1 : Jika ada huruf ya (ي) atau waw (و) berharakat, dan huruf sebelumnya berharakat fat-hah, maka huruf ya atau waw tersebut berubah menjadi huruf alif.
Sehingga بَيَعَ menjadi بَاعَ.
Kaidah 2 : Jika ada huruf shahih yang sukun, huruf setelahnya adalah huruf illat yang berharakat, maka wajib ditukar letak harakatnya. Adapun letak huruf tidak pindah alias tetap.
Sehingga يَبْيِعُ menjadi يَبِيْعُ
Kaidah 3 : perpindahan harakat karena penerapan kaidah dua di atas, tidak berpengaruh pada wazan, sedangkan perpindahan huruf, pengurangan huruf, dan seterusnya, maka wazan juga berubah mengikuti perubahan huruf tersebut.
Sehingga يَبِيْعُ wazannya tetap يَفْعِلُ
Kaidah 4 : Jika huruf illat waw dan ya tidak berharakat alias sukun, maka huruf tersebut tetap alias tidak berubah menjadi alif.
Contoh :
بَيْعٌ tetap, karena huruf ya tidak berharakat alias sukun.
Sekarang, kita kupas fi'il أَتَى - يَأْتِي
Asal kata أَتَى adalah أَتَيَ
Berdasarkan kaidah di atas, maka huruf ya diubah menjadi alif, karena letaknya di ujung (di akhir), maka huruf ya berubah menjadi alif bengkok (ى).
Sehingga أَتَيَ menjadi أَتَى .
Adapun fi'il mudhari asalnya adalah يَأْتِيُ , huruf ya berharakat dhammah, huruf sebelumnya berharakat kasrah, jadi huruf ya disukunkan.
Sehingga يَأْتِيُ menjadi يَأْتِي
Ingat kaidah keempat, perubahan harakat tidak membuat wazan berubah, jadi fi'il ini masuk di wazan يَفْعِلُ
Terakhir, kita bahas fi'il وَعَدَ - يَعِدُ
Asalnya adalah وَعَدَ - يَوْعِدُ
Kita fokus ke fi'il mudharinya yaitu يَوْعِدُ
Huruf waw (و) itu berteman dengan harakat dhammah.
Perhatikan huruf waw pada kata يَوْعِدُ, ia diapit oleh dua huruf yang berharakat fat-hah dan kasrah, oleh karena itu huruf waw dihilangkan karena tidak ada temannya.
Sehingga يَوْعِدُ menjadi يَعِدُ
Jadi, untuk bab 2 yaitu فَعَلَ - يَفْعِلُ , khusus untuk fi'il mitsal waw, meskipun ia termasuk pada bab dua, namun ada penghilangan fa fi'ilnya (يَعِلُ).
Contoh lainnya فَعَلَ - يَعِلُ - عِلْ (fi'il madhi - fi'il mudhari - fi'il amr) adalah fi'il berikut:
a. وَعَدَ - يَعِدُ - عِدْ
b. وَصَلَ - يَصِلُ - صِلْ
c. وَزَنَ - يَزِنُ - زِنْ
d. وَجَبَ - يَجِبُ - جِبْ
e. وَجَدَ - يَجِدُ - جِدْ
dan seterusnya.
Saya hanya menuliskan contoh fi'il madhi, mudhari, dan amr-nya di sini.
In syaa Allah, sobat nanti akan pelajari bagaimana mengubah fi'il madhi ke fi'il mudhari dan ke fi'il amr pada pelajaran tashrif istilahi.
===Akhir catatan tambahan===
Makna bab 2
Makna bab 2 ada dua yaitu muta'addi dan laazim.
Contoh yang muta'addi
ضَرَبَ أَحْمَدُ زَيْدًا
artinya : Ahmad memukul zaid
zaid adalah objek
Contoh yang lazim
جَلَسَ أَحْمَدُ
artinya : Ahmad duduk.
Bab 3 : فَعَلَ - يَفْعَلُ
Contoh fi'il dari bab tiga ini adalah sebagai berikut:
Fi'il shahih
فَتَحَ - يَفْتَحُ = membuka
ذَهَبَ - يَذْهَبُ = pergi
Fi'il mahmuz lam
قَرَأَ - يَقْرَأُ = membaca
بَدَأَ - يَبْدَأُ = memulai
Fi'il mitsal waw
وَضَعَ - يَضَعُ = meletakkan
وَدَعَ - يَدَعُ = meninggalkan
Fi'il mitsal ya
يَفَعَ - يَيْفَعُ = baligh; mendaki
يَنَعَ - يَيْنَعُ = matang
Fi'il naqish ya
سَعَى - يَسْعَى = berusaha
نَهَى - يَنْهَى = melarang
Ciri khusus fi'il yang tergolong pada bab 3
ain (ع) atau lam (ل) fi'ilnya adalah salah satu dari huruf tenggorokan, yaitu : ain (ع), ghain (غ), ha (ح), kha (خ), hamzah (أ), ha (ه).
Makna bab 3
Bab tiga dari sisi makna terbagi dua yaitu: muta'addi dan lazim.
Contoh yang muta'addi
فَتَحَ أَحْمَدُ البَابَ
artinya Ahmad membuka pintu.
Contoh yang lazim
artinya: Yusuf telah pergi
Bab 4 : فَعِلَ - يَفْعَلُ
Contoh fi'il dari bab empat ini adalah sebagai berikut:
Fi'il shahih
عَلِمَ - يَعْلَمُ = mengetahui
عَمِلَ - يَعْمَلُ = berbuat; melakukan
Fi'il mitsal waw
وَجِلَ - يَوْجَلُ = takut
وَسِنَ - يَوْسَنُ = mengantuk
Fi'il mitsal ya
يَبِسَ - يَيْبَسُ = mengeringkan
يَئِسَ - يَيْئَسُ = putus asa
Fi'il ajwaf waw
خَافَ - يَخَافُ = takut
نَامَ - يَنَامُ = tidur
Fi'il naqish
خَشِيَ - يَخْشَى = takut
نَسِيَ - يَنْسَى = lupa
Fi'il lafif maqrun
قَوِيَ - يَقْوَى = kuat
دَوِيَ - يَدْوَى = sakit
Bab ini secara makna terbagi menjadi dua yaitu: muta'addi dan lazim.
Contoh yang muta'addi
شَرِبَ أَحْمَدُ الشَّايَ
artinya : Ahmad minum teh.
Contoh yang lazim
عَوِرَ الكَلْبُ
artinya : Anjing itu buta sebelah.
Ciri khusus bab 4 فَعِلَ - يَفْعَلُ
Bab 4, jika ia bermakna lazim, maka ia khusus pada kata- kata yang menunjukkan atas:
1. kebahagiaan atau kesedihan
فَرِحَ - يَفْرَحُ = gembira
حَزِنَ - يَحْزَنُ = sedih
طَرِبَ - يَطْرَبُ = senang
2. keridhaan
قَبِلَ - يَقْبَلُ = menerima
رَضِيَ - يَرْضَى = ridha
===catatan===
يَرْضَى aslinya يَرْضَيُ , ingat kaidah yang telah saya tulis di atas, ya (ي) berharakat didahului huruf yang berharakat fat-hah, maka harakat huruf ya menjadi alif, karena ia terletak di akhir maka menjadi alif bengkok.
===akhir catatan===
3. penuh atau kosong
فَرِغَ - يَفْرَغُ = kosong
شَبِعَ - يَشْبَعُ = kenyang
عَطِشَ - يَعْطَشُ = haus
4. cacat
عَوِرَ - يَعْوَرُ = buta sebelah
عَرِجَ - يَعْرَجُ = pincang
عَمِيَ - يَعْمَى = buta
5. warna
سَوِدَ - يَسْوَدُ = hitam
حَمِرَ - يَحْمَرُ = merah
خَضِرَ - يَخْضَرُ = hijau
Bab 5 : فَعُلَ - يَفْعُلُ
Bab ini maknanya adaah makna khusus yaitu sifat akhlak yang selalu bersama seseorang.
Makna bab lima ini selalu lazim.
Contoh fi'il bab lima
Fi'il shahih
حَسُنَ - يَحْسُنُ = baik
شَرُفَ - يَشْرُفُ = terhormat
Fi'il mitsal waw
وَقُحَ - يَوْقُحُ = tidak malu
Fi'il mitsal ya
يَمُنَ - يَيْمُنُ = beruntung; berkah
Fi'il ajwaf
طَالَ - يَطُوْلُ = panjang
Contoh kalimat
حَسُنَ العَمَلُ
Artinya : Perbuatannya baik.
كَرُمَ أَحْمَدُ
Artinya : Ahmad bersifat mulia.
===catatan===
ضَرَبَ = memukul
Jika memukul ini sudah menjadi kebiasaan atau sudah jadi sifat seseorang, yaitu suka memukul, maka kita dapat mengubah fi'il menjadi wazan فَعُلَ sehingga menjadi : ضَرُبَ
Satu contoh lagi,
أَكَلَ = makan
Jika seseorang kebiasaan makan alias sudah jadi sifat, yaitu tukang makan, maka fi'ilnya menjadi : أَكُلَ
===akhir catatan===
Bab 6 : فَعِلَ - يَفْعِلُ
Jumlah fi'il pada bab ini adalah lima belas fi'il.
Dua kata pada fi'l shahih dan sisanya yaitu fi'il mu'tal.
Contoh pada fi'il shahih ada dua kata yaitu:
حَسِبَ - يَحْسِبُ = menghitung; mengira
نَعِمَ - يَنْعِمُ = menikmati; lembut
Contoh pada fi'il mu'tal ada tiga belas kata, yaitu:
وَرِثَ
وَلِيَ
وَرِمَ
وَرِعَ
وَمِقَ
وَفِقَ
وَثِقَ
وَرِيَ
وَجِدَ
وَرِكَ
وَعِقَ
وَقِهَ
وَكِمَ
Makna bab 6
Bab ini dari segi makna terbagi dua yaitu : muta'addi dan lazim
Contoh kalimat
حَسِبَ أَحْمَدُ زَيْدًا فَقِيْرًا
artinya : ahmad mengira zaid itu miskin
وَثِقَ أَحْمَدُ بِزَيْدٍ
artinya = ahmad percaya kepada zaid
Demikian wazan fi'il tsulatsi mujarrad, kita akan teruskan wazan fi'il lainnya pada pelajaran mendatang.