Kaana yang khobarnya syibhul jumlah - Pelajaran 7 Durusul Lughah 2
Ditulis pada: Juli 17, 2019
Saya telah menulis catatan tentang كان (kaana) pada materi sebelumnya yang bersumber dari buku lain.
Pada buku Durusul lughah jilid 2 pelajaran ke-7 juga ada materi tentang kaana.
Saya tulis ulang kembali pelajaran tentang kaidah كَانَ (kaana) dengan tujuan murajaah tentang materi ini.
Contoh catatan belajar tentang kaana yang telah saya catat di blog ini adalah:
a. Contoh fi'il mu'talul 'ain (al-ajwaf)
b. Penjelasan kaana
c. kaana dan saudaranya
Sekarang kita kembali fokus kepada pelajaran tujuh dari Durusul lughah jilid 2.
Pengenalan tentang كَانَ
Di dalam materi ini, kaana dikenalkan oleh penulis buku (semoga Allah menjaganya) di dalam salah satu hiwar (percakapan).
Lihat gambar di bawah.
Konsep dan kaidah tentang kaana
1. كَانَ : فعل ماض يرفع المبتدأ وينصب الخبر
kaana adalah fi'il maadhi.
Di dalam sebuah jumlah ismiyyah (yang terdiri dari mubtada' dan khabar), ia membuat mubtada'
dalam keadaan marfuu' dan khabar dalam keadaan manshuub.
Dengan kata lain kaana adalah merafa' -kan mubtada' dan menashabkan khabar.
2. Contoh jumlah ismiyyah
الطَّالِبُ مُجْتَهِدٌ = ath-thaalibu mujtahidun.
Seorang pelajar itu rajin.
Penjelasan kalimat
a. مبتدأ : الطَّالِبُ
ath-thaalibu adalah mubtada'
ath-thaalibu adalah marfuu' karena ia berkedudukan sebagai mubtada'
Tanda marfuu'nya adalah dhammah.
b. مجتهد : خبر
mujtahidun adalah khabar.
mujtahidun adalah marfuu' karena ia berkedudukan sebagai khabar.
Tanda marfuu'nya adalah dhammah.
3. Contoh jumlah ismiyyah yang diberi fi'il كَانَ
كَانَ الطَّالِبُ مُجْتَهِدًا = kaana ath-thaalibu mujtahidan
Artinya = A student was diligent = Seorang murid itu rajin (fi'il maadhi sehingga kejadiannya itu sudah lewat atau waktu lampau).
Makanya kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris memakai "was" bukan "is".
Penjelasan kalimat
كَانَ : فعل ماض
kaana adalah fi'il maadhi.
الطالب : اسم كان
ath-thaalibu adalah isim kaana.
Ia dalam keadaan marfuu' karena berkedudukan sebagai isim kaana.
Tanda marfuu'nya adalah dhammah.
مجتهدا : خبر كان
mujtahidan adalah khabar kaana.
Ia dalam keadaan manshub karena berkedudukan sebagai khabar kaana.
Tanda manshubnya adalah fat-hah.
Materi pelajaran kaana yang dipelajari pada bab 7 Durusul lughah 2
Sebelum belajar materi saat ini, materi pelajaran di bawah ini harap dimengerti terlebih dahulu.
Setelah dipahami barulah melanjutkan ke materi bab 7 ini.
Daftar materi yang harus dimurajaah:
a. Pengertian jumlah ismiyyah dan contohnya
b. Jenis khobar dan contohnya
Pada dua materi di atas, dijelaskan tentang syibhul jumlah.
Pemahaman tentang materi ini penting karena syibhul jumlah adalah materi yang dipelajari sekarang ini.
Setelah murajaah, silakan lanjutkan kembali mempelajari hal berikut ini.
Materi pelajaran yang dipelajari saat ini adalah:
1. Penggunaan fi'il kaana.
2. Jumlah ismiyyah.
a. Dalam jumlah ismiyyah, kita mengenal mubtada' dan khabar.
b. khabar itu bisa terbentuk oleh jumlah, syibhul jumlah (yang menyerupai jumlah), dan juga bisa isim.
3. Pada pelajaran 7 ini, materi pelajarannya adalah fi'il maadhi kaana yang khabar kaana nya adalah syibhul jumlah.
4. Contoh latihan soal dan jawaban khabar kaana yang merupakan syibhul jumlah.
Soal:
الْمُدِيْرُ فِي غُرْفَتِهِ
أَخِيْ فِي مَكَّةَ
الطَّالِبَتُ فِيْ المَكْتَبَةِ
Tambahkan jumlah ismiyyah di atas dengan fi'il maadhi كَانَ
Jawab:
كاَنَ الْمُدِيْرُ فِي غُرْفَتِهِ قَبْلَ سَاعَةٍ = kaana al-mudiiru fii ghurfatihi qabla saa'atin.
Kepala sekolah ada diruangannya satu jam lalu.
كَانَ أَخِيْ فِي مَكَّةَ قَبْلَ أُسْبُوعٍ = kaana akhii fii makkata qabla usbuu'in.
Saudara saya ada di mekah sepekan yang lalu.
كَانَتِ الطَّالِبَاتُ فِيْ المَكْتَبَةِ قَبْلَ قَلِيْلٍ = kaanat ath-thaalibaatu fii al-maktabati qabla qaliilin.
Para siswi itu ada di perpustakaan beberapa saat yang lalu.