Dhamir sebagai faa'il dan sebagai maf'uul bih - Pelajaran 7 Durusul Lughah 2
Ditulis pada: Juli 14, 2019
Kita masih berada di pelajaran ke tujuh kitab Durusul lughah jilid 2.
Materinya masih seputar dhamir, kali ini bahasannya melengkapi pelajaran dhamir sebelumnya, antara lain contoh dhamir mustatir, dhamir muttashil, dhamir yang rafa', dhamir yang nashab.
Materi tentang dhamir
1. Macam-macam keadaan dhamir
a. Marfuu'
Contohnya adalah dhamir yang menempati kedudukan mubtada', khabar, fa'il (atau na-ibul fa'il), isim kaana, dan lainnya.
b. Manshub
Contohnya adalah dhamir yang menempati kedudukan sebagai isim inna dan maf'ul bih.
c. Majruur
Contohnya adalah isim yang berkedudukan sebagai mudhaf ilaih, didahului huruf jar, dan lainnya.
2. Dhamir mustatir wajib
Dhamir mustatir jenis ini adalah dhamir yang posisinya tidak bisa digantikan oleh isim zhahir lain.
Contoh dhamir mustatir wajib:
a. pada fi'il amr dengah dhamir anta, misalnya اِذْهَبْ
b. Pada fi'il mudhari yang diawali hamzah untuk dhamir ana, misalnya أَذْهَبُ
c. Pada fi'il mudhari yang diawali nun untuk dhamir nahnu, misalnya نَذْهَبُ
d. Pada fi'il mudhari yang diawali ta untuk dhamir anta, misalnya تَذْهَبُ
dan lainnya, untuk lengkapnya in syaa Allah akan dibuat catatan khusus.
3. dhamir mustatir jaiz
Dhamir mustatir jaiz adalah dhamir yang boleh atau dapat digantikan oleh isim zhahir lain yang semakna.
Contoh dhamir mustatir jaiz:
Pada fi'il madhi dan mudhari dengan dhamir orang ketiga tunggal, misalnya ذَهَبَ, يَذْهَبُ, ذَهَبَتْ, تَذْهَبُ
Materi dhamir pada bab 7 Durusul lughah 2
1. Faa'il mufrad untuk mudzakkar
ضَرَبَهُ : faa'ilnya adalah dhamir mustatir dengan dhamir huwa ( هُوَ ). Jadi artinya adalah "Dia memukulnya."
2. Faa'il jamak untuk mudzakkar
ضَرَبْتُمُوهُ : faa'ilnya adalah dhamir muttashil untuk mukhaathab jamak. Jadi artinya adalah "Kalian memukulnya."
3. Faa'il mufrad untuk muannats
ضَرَبَتْهُ : Faa'ilnya adalah dhamir mustatir untuk dhamir هِيَ . Jadi artinya adalah "Dia (pr) telah memukulnya."
4. Contoh dhamir muttashil yang berkedudukan sebagai maf'ul bih
الدَّرْسُ سَهْلٌ. أَفَهِمْتُمُوهُ؟
Perhatikan pada أَفَهِمْتُمُوهُ , dhamir muttashil ha ( الهاء ) adalah fii mahalli nashbin, yaitu dhamir yang berposisi sebagai nashab karena ia adalah maf'ul bih.
Kaidah penulisan dhamir muttashil
1. Kata yang berakhiran mim sukun, jika diikuti oleh huruf ta'riif (ال), maka huruf mim menjadi dhammah.
Contoh:
أَقَرَأْتُمْ الْقُرآنَ ؟ menjadi أَقَرَأْتُمُ الْقُرْآنَ ؟
2. Kata yang berakhiran ta sukun dan nun sukun , jika diikuti oleh huruf ta'rif (ال), maka keduanya menjadi berharakat kasrah.
Contoh:
ذَهَبَتِ الْبِنْتُ , مَنِ الْوَلَدُ ؟
3. Dhamir mustatir mukhathab mudzakkar jamak, jika diikuti oleh dhamir (misalnya dhamir nashab maf'ul bih) maka sebelumnya ditambah huruf waw.
Contoh:
ضَرَبْتُمْ jika disambung dengan dhamir maf'ul bih, maka menjadi ضَرَبْتُمُوهُ