Skip to main content

Motivasi Mantab! Merancang Masa Depan Dengan Belajar!



Merancang Masa Depan Dengan Belajar

          Suatu hari penulis mendapatkan motivasi dari seorang Syaikh asal Mesir bernama Syaikh Mahrus bin Abdurrahman al-Mishri, beliau berkata;


مَنْ لَمْ يُخَطِّطْ لِمَسْتَقْبَلِهِ يُخَطِّطْ لِفَشَلِهِ
          “Siapa yang tidak merencanakan masa depannya, niscaya ia merencanakan kegagalannya.”

          Mutiara hikmah yang lain;
مَنْ لَمْ يُخَطِّطْ لِنَفْسِهِ يُخَطِّطْ لَهُ غَيْرُهُ
          “Siapa yang tidak memiliki rencana untuk dirinya, niscaya orang lain akan membuat rencana untuknya.

          Janganlah anda menatap masa depan dengan pikiran bingung, tapi rencanakanlah sebaik mungkin. Sebab seorang musafir yang faham rute perjalanan tentu berbeda dengan musafir linglung. Maka, rencanakanlah perjalanan hidup anda, dan jangan jadi orang linglung.

          Kebiasaan orang sukses adalah melatih dirinya untuk hidup dengan sebuah arah yang jelas. Ia tidak membiarkan hidupnya mengalir dan hanyut sebagaimana sampah yang tak berguna bagi sungai.

          Kebiasaan orang gagal adalah menjalani hidup semaunya. Hidupnya mengalir layaknya air sungai. Mungkin ia tidak sadar, bahwa air hanya mengalir dari tempat tinggi menuju yang lebih rendah. Begitu pula yang membiarkan hidupnya mengalir, dari posisi yang tinggi menuju keterpurukan.[1]

Bila anda menganggap tidak perlu lagi untuk belajar selepas mendapatkan ijazah sekolah, maka anda salah besar. Dunia berjalan semakin cepat, sehingga manusia dituntut bekerja semakin baik. Kian hari persoalan yang dihadapi semakin rumit, sehingga anda memerlukan keterampilan yang baru.

          Pelajarilah hal-hal yang baru dengan penuh antusias. Bukan hanya dari tahun ke tahun, dari bulan ke bulan, akan tetapi dari hari ke hari, manusia akan menemukan cara-cara terbaik untuk hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu besar untuk dimengerti dalam seumur yang fana ini. Anda harus tahu apa yang terbaik bagi hidup anda, maka belajarlah!
          Ingatlah, mengapa kita belajar? Karena kita memang menikmati belajar, dan belajar guna menggapai kenikmatan.


Disajikan oleh: Muizzudien Abu Turob حفظه الله




[1] Badai Inspirasi, hal.32
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar