Skip to main content

Kisah Berhikmah Wanita Penghasut & Kebutaan



Kisah
Wanita Penghasut & Kebutaan


Diriwayatkan dari Atha’, dia berkata,

          “Apabila Abu Muslim Al Khaulani pulang ke rumahnya dari masjid, dia bertakbir di depan pintu rumahnya, lalu istrinya pun bertakbir. Jika dia berada di halaman rumahnya ia bertakbir pula, maka istrinya pun menjawab takbirnya.”

          Pada suatu malam dia berpergian, kemudian setibanya di rumah ia bertakbir, namun tidak seorang pun yang menjawab. Biasanya apabila ia masuk ke rumah, istrinya segera mengambilkan sorban dan sandal kemudian menghidangkan makanan untuknya.

          Setelah ia masuk rumah, ternyata ruangan gelap, tidak ada lampu di dalamnya. Sementara ia duduk termenung di dalam rumah, menundukkan kepala sambil memainkan sebatang kayu, lalu Abu Muslim bertanya, ‘Ada apa denganmu?’

          Istrinya menjawab, ‘Engkau memiliki kedudukan di sisi Mu’awiyah dan kita tidak memiliki pembantu, kalau saja engkau mau minta pembantu kepadanya, tentu beliau akan membantu kita dan pasti memberi.’

          Abu Muslim menimpali, ‘Ya Allah, siapa saja yang telah merusak istriku, maka butakanlah matanya.’

          Sebelum itu, ada seorang wanita mendatangi Abu Muslim, ia sempat berkata, ‘Suamimu mempunyai posisi menguntungkan di mata Mu’awiyah, alangkah bahagianya kamu sekiranya kamu berbicara kepada suamimu agar dia meminta seorang pembantu kepada Mu’awiyah, pasti ia akan memenuhi permintaanmu.’

          Ketika wanita penghasut tadi sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba ia tidak bisa melihat. Ia bertanya, ‘mengapa lampu kalian padam?’ Orang-orang menjawab, ‘Tidak!’ Maka sadarlah ia akan dosanya.

          Kemudian ia menemui Abu Muslim sambil menangis, ia mohon agar Abu Muslim berkenan untuk berdoa kepada Allah demi kesembuhan matanya. Abu Muslim pun mereasa kasihan kepadanya, lalu beliau mendoakan untuk kesembuhannya dan Allah mengembalikan penglihatannya.” [1]

          Bilal bin Ka’ab berkata, “Beberapa anak kecil berkata kepada Abu Muslim Al Khaulani, ‘Berdoalah kepada Allah agar Dia menahan burung itu untuk kami.’ Lalu dia berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Kemudian Allah menahannya dan anak-anak kecil tersebut mengambil burung itu.”[2]

Semoga Allah melindungi kita dari akhlak yang buruk. Amin.



Disajikan oleh: Muizzudien Abu Turob حفظه الله




[1] Al Hilyah, 2/130. Lihat: 99 Kisah Orang Shalih hal.116
[2] Popularitas di Mata Orang-Orang Bertakwa, hal. 285
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar