Skip to main content

Doa Belum Terkabul? Jangan Putus Asa!


Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda;

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا : إِذًا نُكْثِرُ ، قَالَ : اللَّهُ أَكْثَرُ.

            “Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang di dalamnya tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi, melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga kemungkinan; (yaitu) dikabulkan doanya dengan segera, atau Dia akan menyimpan baginya di akhirat kelak, atau Dia akan menghindarkan darinya keburukan yang semisalnya.”

          Maka para shahabat pun berkata, ‘Kalau begitu kita memperbanyak doa.’ Beliau bersabda, ‘Allah lebih banyak memberikan pahala’.”[1]

          Berdoa bukanlah amalan ringan yang berhak untuk diremehkan, namun sebaliknya ia adalah amalan agung yang Allah menjamin pahala bagi siapa yang melakukannya. Apabila Allah tidak menyegerakan pengabulan doanya maka Allah akan ganti kelak di akhirat, atau Dia ganti dengan keselamatan.[2]

          Penulis teringat sebuah kisah nyata yang pernah saya dengar dari seorang Ustadz. Suatu ketika ada seorang bapak-bapak bersama anak kecilnya hendak bersafar menuju suatu kota. Seusai membeli tiket keduanya memasuki bus, dan menunggu pemberangkatan. Beberapa lama mereka menunggu perut sang bapak merasa mules, dan berkata kepada anaknya, “Nak, bapak ke belakang dulu, Kamu tunggu di sini ya.” Sang anak pun menganggukan kepala.  

          Setelah beberapa menit berlangsung, bus tersebut hendak berangkat sedang sang bapak tidak kunjung datang. Sang anak merasa bingung di dalam bus, dan akhirnya ia turun dalam keadaan menangis. Ia berkata kepada ayahnya, “Ini salah bapak, hingga kita ketinggalan bus. Kenapa tidak segera balik?” Maka sang bapak dengan bijak menjawab, “Tidak mengapa nak, kita ikhaskan saja, kita bisa mencari bus yang lain.”

          Setengah jam kemudian keduanya mendapat kabar melalui televisi, bahwa bus yang sebelumnya hendak mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Mereka berdua bersyukur kepada Allah, lalu sang bapak berkata, “Alhamdulillah nak, kita patut bersyukur kepada Allah. Seandainya kita naik bus itu apa yang akan terjadi.” 

             Sesungguhnya di balik suatu kejadian menyimpan hikmah.

          Apabila kita kaitkan hadits di atas dengan kisah ini, kita bisa menyimpulkan barang kali keselamatan yang mereka peroleh, disebabkan karena doa mereka yang Allah ganti dengan keselamatan.   

Seorang ahli hikmah mengatakan, “Memang terkadang Allah tidak memberikan apa yang anda minta, tapi Allah selalu memberi apa yang anda butuhkan.” Wallahu A’lam.


 Disajikan Oleh: Muizzudien Abu Turob Hafizhahullah



[1] HR. Ahmad III/8.
[2] Lihat: Doa dan Wirid Mengobati Guna-Guna dan Sihir, hal. 35-38
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar