Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Agama Islam (1)
Ditulis pada: Januari 25, 2022
(Sumber Gambar: Fitrah) |
KULIAHALISLAM.COM - Dewasa ini, kita sering melihat fenomena yang berkaitan dengan dekadensi moral yang terjadi ditengah– tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia.
Dewasa ini, pendidikan karakter sangat dibutuhkan karena disebabkan minimnya moral para peserta didik, hal ini dibuktikan dengan malasnya peserta didik dalam mengikuti kegitan pembelajaran terutama dalam pendidikan agama, sehingga hal itu berdampak pada adanya demo yang terjadi di mana-di mana, narkoba mulai menyebar hampir ke seluruh dunia, dekadensi moral yang sangat memprihatinkan, sehingga perlu adanya revitalisasi pendidikan agama (yuliana, 2011: 89).[1]
Karakter merupakan suatu ciri khas yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Karakter adalah hal dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Pada masa sekarang, banyak kasus kemerosotan karakter yang terjadi di Indonesia. Salah saatunya adalah krisis dalam dunia pendidikan. Banyak peserta didik yang sering membolos, menjamurnya budaya menyontek, kasus tawuran antar pelajar, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya penanaman karakter sejak dini yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.(Wahyu Suryanti and Dwi Widayanti 2018).[2]
Info tentang pendidikan karakter merebak, sesuai aneka macam insiden yang terjadi, bahwasanya moral anak bangsa sudah merosot begitu tajamnya. Hal ini ditimbulkan antara lain sebab poly sekolah pada Indonesia hanya sebagai kawasan buat memindahkan pengetahuan baik pengetahuan secara umum maupun etika, serta belum sampai di tingkat pembentukan moral serta etika (character building) (Faiqoh & Mahfudh, 2015).[3]
Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang sempurna atas permasalahan-permasalahan yang telah dianggap di atas serta sekolah menjadi penyelenggara pendidikan diperlukan dapat sebagai daerah yang bisa mewujudkan misi asal pendidikan karakter tadi. salah satu alternatif yang bisa dilakukan pada melaksanakan pendidikan karakter disekolah ialah mengoptimalkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam (PAI). peran pendidikan kepercayaan khususnya pendidikan agama Islam sangatlah strategis pada mewujudkan pembentukan karakter peserta didik.
Pendidikan agama adalah wahana transformasi pengetahuan pada aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai wahana transformasi istiadat dan nilai moral buat membuat perilaku (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian insan seutuhnya. Pendidikan agama Islam diperlukan mampu membentuk manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan berasal pendidikan.[4] manusia mirip itu diharapkan andal pada menghadapi tantangan, hambatan, serta perubahan yg timbul pada pergaulan rakyat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun dunia.[5]
Pendidikan karakter selain menjadi bagian berasal proses pembentukan akhlak anak bangsa, dibutuhkan mampu sebagai pondasi utama dalam menaikkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. di lingkungan Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di semua jenjang pendidikan yg dibinanya. Pembentukan karakter itu dimulai asal fitrah yang diberikan tuhan, yang kemudian membuat jati diri dan perilaku. Proses pendidikan sangat dipengaruhi sang keadaan lingkungan, sebagai akibatnya lingkungan mempunyai kiprah yang cukup besar pada membentuk jati diri serta perilaku siswa.
Sekolah serta masyarakat sebagai bagian dari lingkungan mempunyai kiprah yang sangat penting. sang karena itu, setiap sekolah dan warga wajib mempunyai pendisiplinan dan norma mengenai karakter yg akan dibentuk. Para pemimpin serta tokoh masyarakat juga wajib bisa memberikan teladan mengenai karakter yg akan dibuat tersebut. Secara spesifik, goresan pena ini akan menjabarkan bagaimana proses pembentukan kepribadian peserta didik atau peserta didik dalam lingkungan pendidikannya sehingga bisa membawanya berkarakter Islami.
Pembahasan dalam tulisan ini didukung oleh yang akan terjadi penelitian serta kajian kepustakaan yg diawali menggunakan pemahaman sebuah gagasan pengembangan karakter, kemudian pemahaman perihal pentingnya pendidikan agama dan pembentukan karakters siswa.[6]
Dengan demikian, berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka pembentukan karakter melalui materi Pendidikan agama islam sangat penting dalam proses penanaman dan pembiasaan cara berpikir dan perbuatan siswa disekolah dan keluarga berlandasarkan dengan moral, akhlak dan karakater mulia yang terinspirasi dari nilai-nilai agama islam.
Referensi:
[1]REVITALISASI PENDIDIKAN AGAMA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI MADRASAH Hasan Baharun Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo ha54nbaharun@gmail.com Zulfaizah Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 6 / No. 1 / Januari-Juni 2018. Hlm 46.
[2]PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 3 BANDAR LAMPUNG Siti Zulaikah Sitizulaikah@radenintan.ac.id Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 10. No. I 2019. Hlm 86.
[3]PONDOK PESANTREN: LEMBAGA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN KARAKTER Imam Syafe’i syafeiimam6@gmail.com Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8, No I 2017. Hlm 62.
[4]Permendiknas No 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Tingkat Dasar Dan Menengah, h. 2
[5]PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Nur Ainiyah, Nazar Husain Hadi Pranata Wibawa Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah, IAIN Gorontalo. Jurnal Al-Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013 Hal 25-38.
[6]PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS AL-QURAN Rosniati Hakim Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun IV, Nomor 2, Juni 2014. Hlm 124.