Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih
Ditulis pada: Mei 08, 2021
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ibadah shalat tarawih disebut dengan istilah qiyam Ramadhan. Berbeda dengan puasa, shalat tarawih alias Qiyam Ramadhan ini hukumnya sunah yang dianjurkan. Adapun waktu pelaksaannya setelah shalat Isya pada malam hari sampai terbitnya fajar selama bulan Ramadhan.
Terdapat dua macam rakaat shalat tarawih yang di gelar di Indonesia yaitu 11 rakaat dan 23 rakaat. Secara umum, niat bacaan untuk shalat tarawih 11 rakaat dan 23 rakaat itu sama. Pelaksanaan shalat tarawih 11 rakaat itu sendiri didasarkan pada beberapa hadis nabi.
Pertama, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
Namun, ada juga yang menganjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih sebanyak 23 rakaat, termasuk 3 rakaat shalat witir di dalamnya. Hal tersebut dilakukan karena juga memiliki beberapa dasar.
Pertama, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa, "Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat." (HR Baihaqi dan Thabrani).
Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
Dan ketiga, dalam sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat. Hal ini dapat dilihat di dalam kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata: "Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadan sebanyak 23 rakaat." Hal ini dilanjutkan pada masa khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dan menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Terlepas dari perbedaan jumlah rakaat sholat tarawih, sholat tarawih itu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah, entah itu di masjid ataupun di tempat-tempat lain yang mulia. Kenapa dianjurkan untuk berjamaah? Sebab, derajat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah lebih tinggi daripada shalat sendirian. Apalagi, nuansanya adalah bulan suci Ramadhan dimana Allah SWT melipatgandakan pahala amal ibadah.
Berikut di bawah ini akan dijelaskan bacaan niat sholat tarawih:
1. Niat Shalat Tarawih
“Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.”
Artinya, “Aku niat sholat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, karena Allah SWT.”
2. Tata Cara Sholat Tarawih
Adapun tata cara sholat tarawih sendiri di rumah adalah seperti ini:
- Membaca niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk diantara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dengan langkah yang sama seperti diatas, lalu diakhiri dengan tasyahud akhir dana salam. Melaksanakan sholat sebanyak 8 rakaat dengan 2 rakaat masing-masing diakhiri dengan salam, atau 20 rakaat dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
- Lanjutkan dengan melaksanakan shalat witir sebanyak 3 rakaat 1 salam dengan membaca niat:
“Ushalli sunnatal witri tsalaasa raka'atim mustaqbilal qiblati lillaahi ta’ala.”
Artinya, “Aku niat sholat witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”