Skip to main content

Materi Pengenalan ilmu sharaf - pelajaran1

Saya akan merangkum salah satu bagian ilmu dari ilmu bahasa Arab yang sangat penting untuk dikuasai oleh penuntut ilmu, yaitu ilmu sharaf (variasi tulisan dalam bahasa Indonesianya antara lain, shorof).

muqaddimah ilmu shorof


Dalam tulisan ini saya akan men-summary-kan tentang pengertian ilmu sharaf atau ada juga yang menyebut istilah ilmu tashrif, beberapa istilah sharaf yang perlu diketahui, dan juga contoh sederhana tashrif.


Ilmu bahasa Arab


Berkata al-imam Ibnu Qayyim aljauziyah: "Ilmu Bahasa Arab terdiri dari ilmu shorof, ilmu nahwu, lughowiyyat, ma'ani, dan bayan." (1)


Ilmu sharaf


Salah satu kitab yang membahas tentang shorof adalah kitab yang bernama "at-Tashrif" oleh Abu Utsman al-Mazini (247 H). 

Kitab at-Tashrif disyarah (diberikan penjelasan) oleh Ibnu Jinni (392 H), dengan judul kitab "al-munshif li kitab at-tashrif". Kitab ini terdiri dari tiga jilid. (2)


Arti sharaf menurut Bahasa


Sharaf secara lughawi ada beberapa makna, yaitu:

1. Memalingkan.


وَإِذَا مَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُم مِّنْ أَحَدٍ ثُمَّ انصَرَفُوا ۚ صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُم بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُونَ
QS 9:127

lihat pada kalimat ثُمَّ انصَرَفُوا ۚ صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُم  
(tsummans sharafuu, sharafallahu quluubahum)
artinya : Kemudian mereka berpaling, Allah palingkan hati mereka.

sharafa pada ayat di atas artinya adalah memalingkan.


2. Pergerakan 


وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن رِّزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ 
QS 45:5

Lihat pada kalimat وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ  (watashriifir riyaah)
artinya: dan pada pergerakan angin.

tashriif pada ayat di atas artinya adalah pergerakan.


3. Menjelaskan


وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا مَا حَوْلَكُم مِّنَ ٱلْقُرَىٰ وَصَرَّفْنَا ٱلْـَٔايَـٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
QS 46:27

Lihat pada kata وَصَرَّفْنَا ٱلْـَٔايَـٰتِ
artinya adalah : Kami jelaskan ayat-ayat kami.


Dari beberapa kata di atas, maka makna lughawi atau secara bahasa dari sharaf adalah perubahan, pergerakan, dan jelas. (3)


Pengertian sharaf


Sekarang kita akan melihat pengertian sharaf menurut istilah.

Ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan kata dari satu kata dasar menjadi beberapa kata jadian. (4)

Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat contoh di bawah:

- Kita ambil contoh kata dasar ضَرَبَ (dharaba), yang artinya memukul. 

Dari kata dasar di atas, maka muncul kata jadian seperti:

- ضَرْبًا (dharban) : pukulan.

- ضَارِبٌ (dhaaribun) : pemukul; algojo

- مِضْرَبٌ (midhrabun) : alat memukul; pentungan

- يَضْرِبُ (yadhribu) : sedang memukul

dan lain lain. (5)


Pengertian lain ilmu sharaf


Ilmu tashrif adalah ilmu yang menerangkan hal memalingkan satu kata menjadi beberapa bentuk untuk menghasilkan makna lain.

Contoh untuk memudahkan pemahaman:

- kata فَعَلَ (fa'ala), fa'ala adalah fi'il madhi, artinya telah melakukan atau berbuat.

kata fa'ala ini dapat diubah menjadi bentuk lain yang menghasilkan makna berbeda, misalnya:

فَاعِلٌ (faa'ilun), yang artinya orang yang berbuat/melakukan.

يَفْعَلُ (yaf'alu) yang merupakan fi'il mudhari, artinya adalah sedang melakukan. (6)


Macam-macam tashrif


Tashrif ada dua macam, yaitu:

1. Tashrif isthilahi, yaitu tashrif yang tabelnya menyamping (horizontal), satu bentuk dasar menjadi bentuk lain, misalnya: fi'il madhi, fi'il mudhari, fi'il amr, mashdar, fa'il, maf'ul, dan seterusnya.

2. Tashrif lughowi, yaitu tashrif yang tabelnya memanjang ke bawah (vertikal), satu bentuk asal yang berubah sesuai dengan kata ganti (dhamir)nya.


Kumpulan istilah ilmu shorof dasar


Berikut ini adalah contoh, sobat akan menemukan istilah lainnya pada pelajaran berikutnya. Kumpulan istilah ini hanya merupakan contoh dasar saja. (7)


- wazan : timbangan atau pola dasar kata kerja yang dengan pole tersebut akan memudahkan untuk mengetahui bentuk kata lainnya.

Contoh wazan sederhana:

- فَعَلَ (fa'ala), yang terdiri dari fa fi'il, 'ain fi'il, lam fi'il.


- mauzun : kata yang ditimbang.


- fi'il tsulaatsi mujarrad : fi'il yang tersusun dari tiga huruf.

Contoh : نَصَرَ (nashara) artinya menolong.


- fi'il rubaa'i mujarrad : fi'il yang tersusun dari empat huruf.

Contoh : دَحْرَجَ (dahraja) artinya menggulung.


- fi'il tsulaatsi maziid : fi'il yang tersusun dari tiga huruf dan fi'il ini ditambah dengan 1, 2, atau 3 huruf.

Contoh yang ditambah 1 huruf : أَحْسَنَ (ahsana),artinya berbuat baik.

Contoh yang ditambah 2 huruf :  تَعَلَّمَ (ta'allama), artinya mempelajari.

Contoh yang ditambah 3 huruf : اسْتَغْفَرَ (istaghfara), artinya mohon ampunan.



- fi'il rubaa'i maziid : fi'il yang tersusun dari empat huruf, dan fi'il tersebut ditambah dengan 1 huruf atau 2 huruf.

Contoh yang ditambah 1 huruf: تَدَحْرَجَ (tadahraja), artinya menggulung.


- Shighat : bentuk kata dilihat dari segi maknanya (misalnya: waktu lampau, benda, dan lainnya), yaitu : shighat fi'il madhi, shighat fi'il mudhari, isim mashdar, isim fa'il, isim maf'ul, fi'il amr, fi'il nahyi, isim makan, isim zaman, isim alat.


- binaa' : bentuk kata dilihat dari sisi hurufnya.

Contoh:
-  دَرَسَ (darasa), binaa'nya adalah shahih.

- وَعَدَ (wa'ada), binaa'nya adalah mu'tal.


Contoh tashrif ishthilahi dan tashrif lughawi


Saya sudah memberikan contoh kedua tashrif tersebut, silakan baca di sini:




Demikian pengantar dan pengenalan ilmu shorof kali ini, in syaa Allah akan berlanjut dengan materi tashrif berikutnya.



Apa perbedaan mendasar antara ilmu nahwu dan sharaf?


Banyak pelajar pemula yang menanyakan apakah perbedaan nahwu dan shorof. Dalam materi pengantar ilmu shorof ini, saya akan jelaskan secara sederhana sebagaimana yang saya dapat dari guru bahasa Arab saya.

Pengertian ilmu nahwu tak lepas dari apa saja yang dibahas pada ilmu nahwu. Lihat gambar di bawah.


apa saja yang dipelajari dalam ilmu nahwu




Dari gambar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu nahwu itu adalah ilmu yang mempelajari:

1. Ilmu yang mempelajari posisi kata atau fungsi kata dalam sebuah kalimat.

2. Memberikan harakat (syakal) pada sebuah kata (harakat pada huruf terakhir)

3. Bagaimana cara meng-i'rob


Setelah tahu apa yang dibahas pada ilmu nahwu, maka sudah tahu kan perbedaannya?

Saya ulang secara garis besar:

- Ilmu sharaf : ilmu yang mempelajari susunan kata (baik secara horisontal/tashrif ishthilahi maupun secara vertikal/tashrif lughowi) dari segi perubahan bentuk kata (baik berubah dengan pertambahan huruf maupun pengurangan huruf).

- Ilmu nahwu : ilmu yang mempelajari fungsi kata dalam sebuah kalimat, sehingga kita bisa melakukan i'rob dan memberikan harakat pada huruf terakhir sebuah kata.


Agar lebih paham lagi, saya berikan contoh kalimat untuk mengetahui bagian mana yang dipelajari nahwu dan bagian mana yang dibahas oleh shorof.


Lihat kalimat di bawah:

كَاتِبٌ يَكْتُبُ كِتَابَةً   

Artinya : Seorang penulis sedang menulis sebuah tulisan.

perhatikan perubahan kata dari kaatibun yaktubu, kitaabatan. Kata-kata ini berasal dari kata كَتَبَ (kataba) yang artinya menulis.

Perubahan kata ini dipelajari ilmu tashrif terutama tashrif ishthilahi, yaitu pada bab yang pertama, dengan wazan فَعَلَ -يَفْعُلُ

Nanti kita akan pelajari secara bertahap bab demi bab, bagaimana perubahan-perubahan kata tersebut.

Jadi pada kalimat di atas:

- kaatibun adalah shighat isim faa'il. arti كَاتِبٌ (kaatibun) adalah penulis/orang yang menulis.

- yaktubu adalah shighat fi'il mudhari. arti يَكْتُبُ (yaktubu) adalah sedang menulis.

- kitaabatan adalah shighat isim mashdar. arti كِتَابَةً (kitaabatan) adalah tulisan.


Inilah yang dibahas dalam ilmu shorof.


Sekarang kita lihat apa yang dibahas dalam ilmu nahwu.

كَاتِبٌ يَكْتُبُ كِتَابَةً   

Dalam ilmu nahwu, kita akan menganalisa posisi/kedudukan kata atau fungsi kata dalam kalimat. Setelah itu barulah kita meng-i'rob.

- Kalimat di atas dinamakan jumlah ismiyyah, karena didahului oleh isim.

Jumlah ismiyyah terdiri dari mubtada' dan khabar. Mubtada adalah isim, sedangkan khabar bisa merupakan sebuah kalimat/jumlah.

- kaatibun adalah mubtada', oleh karena itu ia dalam keadaan marfu'.
Tanda rafa'-nya adalah dhammah.

- khabarnya adalah jumlah fi'liyyah, yaitu yaktubu kitaabatan.

a. yaktubu adalah fi'il mudhari (dengan dhamir huwa)
Fi'il mudhari tidak didahului oleh 'amil sehingga dalam keadaan marfu'

b. kitaabatan adalah maf'ul bih (objek) sehingga ia dalam keadaan manshub. Tanda nashabnya adalah fat-hah.

I'rob sederhananya adalah:

- kitaabun: mubtada' marfuu', tanda rafa' nya adalah dhammah (marfu' bi dhammah).

- yaktubu : fi'il mudhari

- kitaabatan : maf'uul bih manshuub, tanda nashabnya adalah fat-hah (manshuub bi fat-hah).



Semoga dengan diberi contoh kalimat sederhana di atas, sobat telah paham dengan baik perbedaan shorof dan nahwu.

Selanjutnya, kita akan belajar pada pelajaran kedua, wazan pokok (standar sharaf) menurut ulama sharaf.

Sumber:


(1) Arba'in : 40 Kaidah Shorof dari Ibnu Taimiyyah & Ibnul Qoyyim, oleh Abu Kunaiza, S.S, M.A, ebook halaman 6
(2) idem
(3) idem
(4) 4 langkah membaca dan menerjemah kitab gundul (metode assasakiy), oleh Abu Hilya Salsabila, buku halaman 230
(5) idem
(6) Mukhtaaraat qawa'idul lughah al-arabiyyah (Ringkasan kaidah-kaidah Bahasa Arab), oleh Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufran, buku halaman 117.
(7) 4 langkah membaca dan menerjemah kitab gundul (metode assasakiy), oleh Abu Hilya Salsabila, buku halaman 227
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar