Muqaddimah Syaikh Muqbil - al mumti fii syarhil ajurrumiyyah
Ditulis pada: Desember 26, 2019
Kali ini kita akan memulai pelajaran nahwu, yang diambil dari kitab al-Mumti' fii syarhil aajurruumiyyah (المُمْتِعُ فِيْ شَرْحِ الآجُرُّومِيَّة)
المُمْتِعُ artinya menyenangkan atau menggembirakan. Dari nama kitabnya, semoga pelajaran ini membuat kita senang mempelajari ilmu nahwu dasar ini.
Kitab al-mumti'u fii syarh al-aajurruumiyyah ini diberi kata pengantar oleh Syaikh Muqbil bin Hadii al-Waadi'iyy rahimahullahu Ta'ala.
Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari muqaddimah ini, dan inilah catatannya.
1. Pada zaman ini, banyak penuntut ilmu meremehkan bahasa Arab, adapun jika mereka mempelajarinya, mereka hanya sekedar ingin mendapat syahaadah (sertifikat).
2. Ada sebagian penuntut ilmu (catatan : maksudnya penulis kitab al-mumti') bermaksud untuk membuat syarh (penjelasan) dalam mempelajari bahasa Arab.
3. Penulis buku al-mumti' fii syarhil ajurrumiyyah adalah al-akh al-faadhil Maalik bin Saalim bin Mathar al-mahdzariyy (مَالِكُ بْنُ سَالِمِ بْنِ مَطَرٍ المَهْذَرِيُّ).
4. Karena karya beliau, beliau menonjol dalam bidang nahwu, syaikh Muqbil memberi julukan kepada beliau sebagai ahli nahwu.
Ahli nahwu dalam bahasa Arabnya adalah nahwiyyun (نَحْوِيٌّ)
5. Di dalam kitabnya al-Mumti', penulis membuat ta'liqaat (catatan-catatan atau ulasan-ulasan) terhadap matan al-ajurrumiyyah.
Beliau memberikan ulasan terhadap matan sekaligus memberi contoh-contohnya, dan juga faidah-faidah yang bagus.
Oleh karena itu buku ini baik untuk tingkat pemula, sekaligus dibutuhkan juga oleh tingkat lanjut.
6. Perbedaan kitab al-mumti' dan kitab tuhfatus saniyah adalah (catatan: kedua kitab ini merupakan syarah al-aajurruumiyyah) :
Penulis al-mumti' (syaikh Malik) banyak memberikan contoh-contoh dari ayat-ayat al-Quran dan hadits.
Dan contoh-contoh tersebut adalah contoh berdasarkan yang beliau berikan sendiri.
Semoga Allah Ta'ala memberikan balasan kebaikan kepada beliau.
Demikian kata pengantar dari syaikh Muqbil (مقبل بن هادي الوادعيّ). In syaa Allah berlanjut kepada bab selanjutnya.
==========================
Pelajaran selanjutnya :
Muqaddimah oleh syaikh Malik, penulis kitab al-mumti'
Pendahuluan
المُمْتِعُ artinya menyenangkan atau menggembirakan. Dari nama kitabnya, semoga pelajaran ini membuat kita senang mempelajari ilmu nahwu dasar ini.
Kitab al-mumti'u fii syarh al-aajurruumiyyah ini diberi kata pengantar oleh Syaikh Muqbil bin Hadii al-Waadi'iyy rahimahullahu Ta'ala.
Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari muqaddimah ini, dan inilah catatannya.
Poin yang diambil dari muqaddimah
1. Pada zaman ini, banyak penuntut ilmu meremehkan bahasa Arab, adapun jika mereka mempelajarinya, mereka hanya sekedar ingin mendapat syahaadah (sertifikat).
2. Ada sebagian penuntut ilmu (catatan : maksudnya penulis kitab al-mumti') bermaksud untuk membuat syarh (penjelasan) dalam mempelajari bahasa Arab.
3. Penulis buku al-mumti' fii syarhil ajurrumiyyah adalah al-akh al-faadhil Maalik bin Saalim bin Mathar al-mahdzariyy (مَالِكُ بْنُ سَالِمِ بْنِ مَطَرٍ المَهْذَرِيُّ).
4. Karena karya beliau, beliau menonjol dalam bidang nahwu, syaikh Muqbil memberi julukan kepada beliau sebagai ahli nahwu.
Ahli nahwu dalam bahasa Arabnya adalah nahwiyyun (نَحْوِيٌّ)
5. Di dalam kitabnya al-Mumti', penulis membuat ta'liqaat (catatan-catatan atau ulasan-ulasan) terhadap matan al-ajurrumiyyah.
Beliau memberikan ulasan terhadap matan sekaligus memberi contoh-contohnya, dan juga faidah-faidah yang bagus.
Oleh karena itu buku ini baik untuk tingkat pemula, sekaligus dibutuhkan juga oleh tingkat lanjut.
6. Perbedaan kitab al-mumti' dan kitab tuhfatus saniyah adalah (catatan: kedua kitab ini merupakan syarah al-aajurruumiyyah) :
Penulis al-mumti' (syaikh Malik) banyak memberikan contoh-contoh dari ayat-ayat al-Quran dan hadits.
Dan contoh-contoh tersebut adalah contoh berdasarkan yang beliau berikan sendiri.
Semoga Allah Ta'ala memberikan balasan kebaikan kepada beliau.
Demikian kata pengantar dari syaikh Muqbil (مقبل بن هادي الوادعيّ). In syaa Allah berlanjut kepada bab selanjutnya.
==========================
Pelajaran selanjutnya :
Muqaddimah oleh syaikh Malik, penulis kitab al-mumti'