Skip to main content

Laa naahiyah - Pelajaran 15 Durusul Lughah 2



Alhamdulillah, sekarang kita sudah sampai pada materi pelajaran ke-15 pada kitab durusul lughah jilid 2.

Materi pelajaran kali ini adalah tentang laa nahiyah (لاَ النَّاهِيَةُ).


materi pelajaran buku durusul lughah jilid 2 bab 15



Murajaah pelajaran yang terkait dengan لاَ


Kita sudah mempelajari laa naafiyah (لاَ النَّافِيَةُ) pada bab sebelumnya. Apa itu laa naafiyah? laa naafiyah adalah laa (لاَ) pembentuk kalimat negatif (penafian) untuk fi'il mudhaari'.

Lihat pelajaran ini :  laa naafiyah pada fi'il mudhaari'


Apa perbedaan laa nahiyah dan laa nafiyah?


Perhatikan perbedaan antara laa naahiyah dan laa naafiyah.


perbedaan laa naahiyah dan laa naafiyah serta contoh kalimat




Kita ambil contoh fi'il mudhaari' : يَذْهَبُ


- Kamu pergi, bahasa Arabnya : تَذْهَبُ (tadzhabu).

- Kamu tidak pergi, bahasa Arabnya : لاَ تَذْهَبُ  (laa tadzhabu).

- Pergilah kamu : اِذْهَبْ  (idzhab).

- Janganlah kamu pergi : لاَ تَذْهَبْ (laa tadzhab).


penjelasan laa nahiyah dan contoh kalimat



لاَ تَذْهَبُ  (laa tadzhabu) : laa dalam kalimat ini adalah laa naafiyah.

لاَ تَذْهَبْ (laa tadzhab) :  laa dalam kalimat ini adalah laa naahiyah.


Sekarang tahu ya perbedaannya, jangan terbalik-balik setelah ini.


Intinya : laa naahiyah membuat jazm fi'il mudhaari'. laa naahiyah adalah laa yang digunakan untuk larangan (kalimat perintah dalam bentuk melarang/larangan).

Apa lagi selain laa naahiyah yang merupakan huruf jazm? Silakan baca kembali huruf jazm dan contoh kalimatnya.


Kini kita beranjak ke penjelasan laa naahiyah.


Penjelasan laa naahiyah (لاَ النَّاهِيَةُ)


- لاَ النَّاهِيَةُ : حَرْفُ جَزْمٍ

laa naahiyah adalah harf jazm. Apa artinya huruf jazm? Huruf jazm maknanya adalah huruf yang membuat fi'il mudhaari' dalam keadaan majzuum.


Isnad laa naahiyah dan fi'il mudhari majzum dengan dhamir mukhaathab


Kita ambil contoh fi'ilnya adalah يَكْتُبُ


أَنْتَ : لاَ تَكْتُبْ

أَنْتِ : لاَ تَكْتُبِي

أَنْتُمَا : لاَ تَكْتُبَا

أَنْتُمْ :لاَ تَكْتُبُو

أَنْتُنَّ : لاَ تَكْتُبْنَ


isnad laa naahiyah dengan dhamirnya



Tanda majzuum (علامة جزم)


- لاَ تَكْتُبْ tanda jazm nya adalah sukun (علامة جزمه السّكون)

- لاَ تَكْتُبِي tanda jazmnya adalah hilangnya nun (حذف النّون)

- لاَ تَكْتُبُو tanda jazm nya adalah hilangnya nun (حذف النّون)

- لاَ تَكْتُبْنَ , taktubna adalah mabniyy di atas sukun.


Sudah mengerti tentang laa naahiyah kan? Kalau sudah, saya akan jelaskan tentang materi terkait (laa dan maa naafiyah) seperti terdapat pada buku durusul lughah jilid 2 ini.


Penjelasan laa naafiyah dan maa naafiyah


Kita telah pelajari bahwa maa naafiyah (مَا النَّافِيَةُ) adalah untuk fi'il maadhi, dan laa naafiyah (لاَ النَّافِيَةُ) untuk fi'il mudhaari'.

Nah, pada pelajaran ini, kita dikenalkan dengan maa naafiyah untuk fi'il mudhaari'.


Apa perbedaannya laa naafiyah dengan maa naafiyah pada fi'il mudari? 


Marilah kita lihat satu persatu penjelasannya.


1. laa naafiyah untuk fi'il mudhaari' biasanya menunjukkan kebiasaan. Contohnya:


- لاَ أَشْرَبُ القَهْوَةَ (laa asyrabu al-qahwata), artinya adalah saya tidak minum kopi.

Maknanya jika penafian memakai laa adalah "saya tidak biasa minum kopi."



2. مَا أَشْرَبُ الْقَهْوَةَ (maa asyrabu al-qahwata):  saya sekarang tidak minum kopi (artinya: sipembicara tidak sedang minum kopi saat sipembicara berkata perkataan tersebut).

Maknanya jika penafian memakai maa adalah "saya biasa minum kopi, tapi sekarang (saat saya berbicara sekarang) saya tidak minum kopi"

Atau jika kita tulis lengkap makna di atas ke dalam bahasa Arab adalah :
 أَنَا أَشْرَبُ الْقَهْوَةَ وَلَكِنِ الآنَ لاَ أَشْرَبُهَا  (anaa asyrabu al-qahwata walakinil aana laa asyrabuhaa), artinya yaitu saya biasa minum kopi namun sekarang tidak meminumnya.

Intinya : jika memakai مَا  maka penafiannya adalah penafian yang menggambarkan keadaan yang sekarang (saat si pembicara sedang berbicara).


Lihat contoh pada gambar di bawah yang terdapat di buku durusul lughah 2 pelajaran 15 untuk lebih memahaminya.

maa nafiyah pada fi'il mudhaari' dan contoh kalimatnya



Demikian penjelasan tentang laa nahiyah. Ada beberapa materi lainnya pada bab 15 ini, dan akan saya tuliskan pada artikel yang akan datang, in syaa Allah.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar