Skip to main content

Kisah Berhikmah: Antara Anak Jujur dan Preman Tobat

                                                                 http://www.buyahaerudin.com/2013/03/kejujuran-itu-harga-mati.html



Kisah Berhikmah: Antara Anak Jujur dan Preman Tobat


Syaikh Abdul Qadir Al Kilani Rahimahullahberkata, “Aku membangun urusanku di atas kejujuran sejak diriku mulai tumbuh dewasa. Yaitu ketika aku pergi dari Makkah menuju Baghdad untuk menuntut ilmu, ibuku memberiku 40 dinar untuk nafkah dan berpesan agar aku selalu jujur.

Ketika sampai di daerah Hamadan, kami dihadang oleh sekelompok perampok. Mereka pun merampas kafilah. Salah seorang mereka lalu melewatiku seraya bertanya, ‘Apa yang kamu bawa?’ ’40 dinar.’ Jawabku. Dia mengira aku mencandainya sehingga dia meninggalkanku.

Yang lain melihatku dan berkata, ‘Apa yang kamu bawa?’ Aku pun menyebutkan apa yang aku bawa. Orang itu lalu membawaku menghadap pimpinan mereka. Pemimpin perampok itu menanyaiku, lalu aku sebutkan apa yang aku bawa. ‘Apa yang mendorongmu untuk jujur?’ tanyanya padaku. Aku menjawab, ‘Ibuku berpesan kepadaku agar selalu jujur. Aku takut megkhianati pesannya.’

Tiba-tiba ketakutan merasuki pimpinan perampok. Dia berteriak dan merobek-robek pakaiannya. Dia berkata, ‘Kamu takut mengkhianati pesan ibumu, tapi aku tidak takut mengkhianati janji Allah.’

Dia kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan semua barang yang mereka rampas dari kafilah. Pemimpin itu berkata, ‘Aku bertaubat kepada Allah melalui dirimu.’ Kemudian semua anggotanya berkata, ‘Engkau adalah pemimpin kami dalam merampok, dan hari ini engkau adalah pemimpin kami dalam bertaubat.’ Mereka semua akhirnya bertaubat karena berkah kejujuran.”



Disadur dari: 
Hiduplah Bersama Orang-Orang Jujur, Mahmud Al-Mishri, cet.I, Pustaka Arafah, th. 2008 hal. 103





Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar