Aktivis Pemuda Muhammadiyah: Pernyataan Gus Yaqut Tidak Usah Jadi Polemik Berkepanjangan
Ditulis pada: Februari 25, 2022
Dodi Partawijaya Aktivis Pemuda Muhammadiyah |
KULIAHALISLAM.COM - Kegaduhan ini muara awalnya dari pengeras suara di masjid yang kini resmi diatur. Yang mana peraturannya tertuang dalam Surat Edaran Nomor 05/2022 soal Pedoman Pengeras Suara di Masjid/Mushala.
Tujuan aturan tersebut memperkuat keharmonisan dan ketentraman di masyarakat.
Saya mendorong agar pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala ini dapat ditaati oleh semua pihak. Sebab, pengaturan pengeras suara bakal menciptakan kesyahduan dan suara yang dikeluarkan tidak berbenturan.
Saya meminta pelaksanaannya tidak boleh kaku, maksudnya supaya aturan itu tidak kaku adalah bagi daerah yang 100 persen penduduknya beragama Islam seharusnya dimaklumi penggunaan pengeras suara yang keluar, Saya menilai hal itu sebagai syiar Islam.
Jadi pada dasarnya kita sepakat. Konteks dari pernyataan Pak Menag itu saya yakin tidak ada niatan buruk cuma hanya mungkin cara penyampaian & diksinya saja yang kurang tepat, sehingga bikin gaduh. Semoga kita dapat meredam gejolak, mengedepankan pikiran jernih, nilai persatuan dan kalau pun ada aspirasi untuk mengoreksi dan sebagainya demi perbaikan kedepan, tentu itu bagus jika disampaikan secara bijak pula.
Dan dalam proses komunikasi maka seharusnya kita mengedepankan proses komunikasi persuasif-psikologis yang matang dengan menggunakan diksi-diksi positif sehingga komunikasi itu tidak menimbulkan kegaduhan.
Sekali lagi saya yakin maksud Pak Menag, tujuannnya baik, bagaimana cara menyikapinya alangkah bijaknya agar kita smua tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. Mari kita kedepankan budaya santun, tabayun dan persatuan.