Skip to main content

Kaidah Lengkap Penulisan Alif Pada Kata Bahasa Arab

 Kita akan mempelajari kaidah-kaidah penulisan kata dalam bahasa Arab.

Kitab pegangan yang dipakai adalah at-Ta'liqaat adh-dhiyaa' 'ala qawaa'id fi al-imlaa' oleh syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.


kaidah penulisan alif layyinah



Bab yang akan dibahas pada kitab ini ada lima, yaitu :


kaidah imla dan contoh penerapannya


1. Penulisan alif (الألف), baik ia di tengah kata maupun di akhir kata

2. Penulisan hamzah (الهمزة) yang terletak di awal, tengah, dan akhir kata.

3. Penulisan ta' ta'niits (تاء التأنيث)

4. Kaidah tentang huruf yang ditulis namun tidak dibaca

5. Kaidah tentang huruf yang dibaca namun tidak ditulis


Untuk pelajaran pertama, kita akan membahas bab pertama yaitu penulisan alif.


Kaidah penulisan alif pada kata bahasa Arab



kaidah penulisan alif pada kata bahasa arab

Alif dalam hal ini dinamakan alif layyinah (الألف اللّيّنة).

Alif itu selalu sukun alias tidak berharakat, oleh karena sukun ia tidak bisa diletakkan di depan. 

Letak alif pada kata bahasa Arab ada dua, yaitu di tengah kata dan di akhir kata.


Alif di tengah kata

a. Jika alif terletak di tengah kata, penulisannya adalah dengan alif tegak.

Contoh alif yang terletak di tengah kata:

قَالَ (qaala : berkata)

بَاعَ (baa'a : menjual)


b. Tulisan dengan alif tegak ini, diterapkan pada dua keadaan, yaitu pada keadaan alif yang berada di tengah ini huruf asli alif, maupun huruf yang berubah alias dari penulisan semula ى (ya tanpa titik) menjadi ا (alif tegak).

Contoh

b1. Contoh yang memang ا itu asli pada suatu kata adalah contoh yang telah ditulis di atas yaitu قَالَ , بَاعَ , contoh lainnya :

عَادَ ('aada : kembali)

جَاءَ (jaa-a : datang)

مَاتَ (maata : meninggal)


b2. Contoh yang asalnya ى , namun karena beberapa kondisi, maka ia berubah menjadi ا 

Misalnya :

- kata يَخْشَى

asalnya adalah يَخْشَى (yakhsyaa : takut), ketika ia bersambung dengan dhamir, maka ى diganti menjadi ا

umpamanya kita sambungkan dengan dhamir هُ , maka penulisannya menjadi يَخْشَاهُ 


- kata فَتًى (fataa : anak muda pria)

Jika ia diubah menjadi anak muda wanita, maka ى menjadi ا , menjadi  فَتَاةٌ (fataatun : anak muda wanita).

Jika ia di-idafahkan ke dhamir (khususnya alif yang huruf sebelumnya bukan huruf hamzah), umpamanya diidafahkan ke dhamir هُ , maka penulisannya menjadi فَتَاهُ .


Alif di akhir kata

Penulisan alif di akhir kata ada dua, yaitu penulisan dengan ا (alif tegak) dan dengan ى (ya tanpa titik).

Ahli imla' mengistilahkan bentuk alif tegak (ا) dengan istilah alif mamdudah (الألف الممدودة), sedangkan bentuk ya tanpa titik (ى) dengan istilah alif maqshurah (الألف المقصورة).

Penulisan dengan ا ada pada lima tempat, sedangkan penulisan dengan ى ada pada tiga tempat.


5 tempat penulisan alif mamdudah di akhir kata


kaidah penulisan alif mamdudah di akhir kata


Tempat-tempat dimana penulisan alif berupa alif mamdudah di akhir kata ada lima, yaitu :


1. Alif pada akhir kata ditulis tegak jika ia berupa huruf.

Contoh : كَلَّا (kallaa : sekali-kali tidak), لَوْلَا (laulaa : seandainya tidak), إِلَّا (illaa : kecuali).

Kecuali huruf-huruf berikut, huruf huruf berikut ditulis dengan ى selama tidak tersambung dengan مَا istifhamiyyah, yaitu : 


بَلَى (balaa : tentu/jawaban "iya" untuk pertanyaan negatif)

إِلَى (ilaa : ke)

عَلَى ('alaa : di atas)

حَتَّى (hattaa : sampai)

Namun jika huruf-huruf di atas bersambung dengan مَا istifhamiyyah, maka penulisannya dengan ا (alif mamdudah).

contohnya :

إِلَامَ (ilaama : sampai apa)

عَلَامَ ('alaama : di atas apa)

dan seterusnya.


2. Alif di akhir kata ditulis tegak (ا) pada isim mabniy

Contoh : 

قُمَنَا (qumnaa). نَا adalah dhamir, isim dhamir termasuk isim mabniy. Sehingga alif yang terletak di akhir kata isim dhamir tersebut ditulis dengan alif tegak (ا).

هَذَا (hadza), ini adalah isim isyarah, isim isyarah termasuk isim mabniy, sehingga alif yang terletak di akhir kata isim isyarah ini ditulis dengan alif tegak (ا)

Pengecualian

Yang dikecualikan dari kaidah nomor dua ini adalah isim mabniy berikut, isim mabniy berikut ini alif pada akhir katanya ditulis dengan ى , yaitu :


أَنَّى (annaa : bagaimana) 

مَتَى (mataa : kapan)

أُولَى (uulaa : salah satu isim isyarah untuk jamak)

أُلَى (ulaa : salah satu isim maushul)



3. Nama 'ajam (nama-nama baik tempat, orang, dst yang bukan Arab)

Contohnya :


أَمْرِيْكَا (amerika)

جَاوَا (jawa)


Pengecualian

Nama-nama berikut adalah pengecualian yaitu :

مُوسَى , عِيْسَى , كِسْرَى , بُخَارَى 


4. Kata yang tersusun dari tiga huruf yang asal alifnya adalah huruf waw (و)

Contoh : 

دَعَا (da'aa : menyeru, berdoa)

العَصَا (al-'ashaa : tongkat) 


5. Kata dimana sebelum alif adalah huruf ya

Contoh :


دُنْيَا (dun-ya : dunia)

سَجَايَا (sajaayaa : sifat/watak)


Pengecualian 

nama  orang, misalnya يَحْيَى (yahya),  ia tetap ditulis menggunakan ya tanpa titik.



Sekarang kita lihat tempat-tempat dimana alif di akhir kata ditulis dengan ya (alif maqshurah).


3 tempat penulisan alif maqshurah di akhir kata


kaidah penulisan alif maqshuurah di akhir kata


Tempat-tempat dimana alif ditulis sebagai alif maqshuurah di akhir kata ada tiga, yaitu:

1. Pengecualian dari kaidah alif mamdudah

Contohnya telah disebutkan di atas.


2. Pada fi'il atau isim yang mu'rab diurutan keempat atau lebih

Contoh :

المُصْطَفَى (al-mushthafaa : orang yang terpilih)

أَعْطَى (a'thaa : memberi)


3. Fi'il atau isim mu'rab pada urutan ketiga yang dirubah dari ي

Contoh :


الفَتَى (al-fataa : remaja)

سَعَى (sa'aa : berusaha)


In syaa Allah, kita akan lanjutkan dengan kaidah penulisan hamzah.



Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar