Dua makna hatta - Kaidah & Contoh Kalimat - Durusul Lughah 3 - Pelajaran 15
Ditulis pada: Agustus 02, 2021
Kita sering mendengar kata حَتَّى (hattaa). Saya juga telah menjelaskan tentang hatta ini pada pelajaran huruf jar / preposisi dalam bahasa Arab.
Pada pelajaran di atas, kita telah paham bahwa isim setelah حَتَّى dalam kondisi majrur, contohnya : نِمْتُ حَتَّى الصُّبْحِ (Saya tidur sampai subuh).
Nah, pada pelajaran ke-15 buku Durusul lughah jilid 3 ini, kita akan mempelajari dua makna حَتَّى , kaidahnya (hukum fi'il setelah حَتَّى ), dan contoh kalimatnya.
Dua Makna حَتَّى
Makna pertama
Perhatikan kalimat pertama pada gambar.
مَنْ جَاءَ مُتَأَخِّرًا فَلاَ يَدْخُلُ حَتَّى يَسْتَأْذِنَ
Artinya : Barangsiapa yang datang terlambat, janganlah ia masuk sampai ia meminta izin.
Makna hatta dari kalimat di atas dapat kita ketahui dari keseluruhan konteks kalimat.
Dari konteks kalimat, maka حَتَّى dalam kalimat di atas bermakna إِلَى
Dalam bahasa Indonesia, arti harfiahnya : sampai, hingga, dan yang semisalnya.
Makna kedua
Perhatikan kalimat kedua (yang digarisbawahi).
أَنَا آسِفٌ. رَأَيْتُكَ مَشْغُولاً. فَدَخَلْتُ حَتَّى لاَ أَشْغِلَكَ
ِArtinya : Maaf, saya melihat anda sedang sibuk, maka saya masuk (kelas) agar saya tidak menyibukkan (mengganggu) anda.
فَدَخَلْتُ حَتَّى لاَ أَشْغِلَكَ , hatta pada kalimat ini bermakna لام التّعليل (lam at-ta'lil).
Maksudnya adalah hatta bermakna : mengemukakan alasan, menjelaskan sebab, atau jawaban dari pertanyaan mengapa.
Arti harfiahnya : agar, supaya, dan yang semisalnya.
Kaidah حَتَّى
fi'il mudari setelah hatta, dalam keadaan manshub, dengan sebab أَنْ yang tersirat (tidak tampak secara lafaz, tapi tampak secara makna).
Contoh kalimat menggunakan حَتَّى (hatta) dan i'rabnya
أَجْتَهِدُ حَتَّى أَنْجَحَ
Kesimpulan kaidah dan makna hatta (حَتَّى )
1. حَتَّى adalah harf yang bermakna إِلَى (sampai, hingga, dan yang semisal dengannya) dan bermakna كَيْ (agar, supaya, dan yang semisal dengannya).
Untuk mengetahui maknanya, kita dapat melihat konteks keseluruhan kalimat.
2. Fi'il mudhari setelah حَتَّى adalah manshub. Ia manshub karena 'amil أَنْ yang mudhmarah wujuub (yang harus tersirat alias tidak tampak secara lafaz, namun nampak secara makna).