Wazan pokok menurut ulama shorof - pelajaran2
Ditulis pada: Juni 28, 2020
Ulama sharaf menjadikan فَعَلَ (fa'ala) sebagai tolak ukur setiap huruf asli dan huruf tambahan (harf ashli dan harf za-id) (1)
Latar belakang penentuan adanya tolak ukur atau standar sharaf seperti di atas
1. Bahasa Arab adalah bahasa yang kaya.
Seperti yang kita ketahui kosakata bahasa Arab sangatlah kaya. Kita ambil contoh kata harimau atau macan. Bahasa Arabnya adalah نَمِرٌ , اَسَدٌ , بَبْر , أَبْرَد dan lainnya.
Dengan kekayaan bahasa tersebut, ulama sharaf membuat standar sharaf untuk menentukan perubahan suatu kata.
2. Umumnya, kata yang paling banyak perubahannya adalah fi'il.
Fi'il tersebut kebanyakan terdiri dari tiga huruf (huruf penyusunnya ada tiga).
Maka dijadikanlah فعل sebagai sebuah standar atau timbangan dari seluruh kata. Contoh: كَتَبَ (wazannya adalah فَعَلَ), lalu عَلِمَ (wazannya adalah فَعِلَ), dan seterusnya.
Di atas telah disebutkan bahwa sebagian besar penyusun kata terdiri dari tiga huruf asal (huruf ashli).
Adapun jika terdiri dari 4 huruf atau lebih, maka biasanya ditambahkan huruf lam pada standar sharaf (wazan).
Contoh :
- wazan فَعْلَلَ , misal : زَلْزَلَ , بَسْمَلَ , دَحْرَجَ
Huruf tambahan (za-idah)
Selain kelompok kata berdasarkan penyusunnya (tsulatsi dan ruba'i), ada juga kata yang memiliki huruf penyusun tambahan.
Contohnya adalah اسْتَخْرَجَ
اسْتَخْرَجَ wazannya adalah اسْتَفْعَلَ
Dari wazan اسْتَفْعَلَ kita mengetahui bahwa huruf asli (ashl) nya adalah خ, ر, ج (kha, ra, ja), sedangkn huruf ا , س, dan ت (alif, sin, ta) adalah huruf tambahan (za-idah)
========================
Ingin membaca pelajaran 1? Baca di sini : Pengantar ilmu shorof
Sumber :
(1) Arba'in : 40 Kaidah Shorof dari Ibnu Taimiyyah & Ibnul Qoyyim, oleh Abu Kunaiza, S.S, M.A, ebook halaman 8