Skip to main content

Kam | ahaduhumaa | dzuu - Pelajaran 20 Durusul Lughah 2

Kita masih belajar materi pelajaran ke-20 pada kitab Durusul lughah jilid 2.

Setelah mengetahui alamat marfuu, manshub, dan majrur pada isim mutsanna, kita akan sedikit murajaah tentang kaidah كَمْ (kam), mempelajari kaidah kata أَحَدُهُمَا (ahaduhumaa) dan آخَرُ (aakhar),
dan menguatkan kaidah ذُو (dzuu) dan ذَاتُ (dzaatu).


summary materi pelajaran 20 durusul lughah 2


Kaidah كَمْ (kam)


1. كَمْ (kam) adalah kata untuk bertanya tentang "berapa" atau banyaknya sesuatu.

2. isim setelah كَمْ (isim yang ditanya banyak/jumlahnya) dalam keadaan manshuub.

Lihat contoh kalimat yang menggunakan كَمْ pada gambar di bawah.


kaidah dan contoh kalimat menggunakan kam كَمْ


Dari gambar di atas, ayah bertanya kepada Basyir yaitu bertanya berapa surat yang Basyir hafal. Bahasa Arabnya adalah كَمْ سُوْرَةً حَفِظْتَ يَا بَشِيْرُ ؟  (kam suuratan hafizhta yaa Basyiir), yang artinya berapa surat yang kamu hafal wahai Basyir?

suuratan adalah isim atau benda yang ditanya jumlahnya, letaknya sesudah كَمْ . Oleh karena itu, isim ini dalam keadaan manshuub. Adapun tanda manshubnya adalah fat-hah.

Untuk murajaah materi tentang kam ini, silakan baca kembali di sini:

- adawaatul istifhaam dan contoh kalimatnya

- Kinaayaat : kam istifham dan kam khabariyyah


3. Untuk menanyakan tentang "berapa harga" kita bisa menggunakan بِكَمْ

Contoh:
Berapa riyal kamu beli pena itu?
Bahasa Arabnya : بِكَمْ رِيَالاً اِشْتَرَيْتَ الْقَلَمَ ؟ (bikam riyaalan isytaraita al-qalama?)

contoh jawabannya : اِشْتَرَيْتُهُ بِرِيَالَيْنِ (isytaraitu biriyaalaini).
Artinya : saya membelinya seharga dua riyal.


Catatan khusus

Penulis buku Durusul lughah menjelaskan kepada kita bahwa kita boleh menggunakan بِكَمْ رِيَالاً ؟ (bikam riyaalan), boleh juga menggunakan بِكَمْ رِيَالٍ ؟ (bikam riyaalin).

Contoh lainnya:


- Dengan berapa bahasa kamu menulis alamat di amplop?
Bahasa Arabnya : بِكَمْ لُغَةً كَتَبْتَ الْعُنْوَانَ عَلَى الظَّرْفِ؟ (bikam lughatan katabta al-'unwaana 'alaa azh-zharfi?)

contoh jawaban: كَتَبْتُ الْعُنْوَانَ عَلَى الظَّرْفِ بِلُغَتَيْنِ (katabtu al-'unwaana 'alaa azh-zharfi bilughataini)
Artinya: Saya menulis alamat di amplop dengan dua bahasa.


- Dari berapa pintu para mahasiswa keluar dari ruang kuliah?
Bahasa Arabnya : مِنْ كَمْ بَابًا خَرَجَ الطُّلاَّبُ مِنَ الْكُلِّيَّةِ ؟ (min kam baaban kharaja ath-thullaabu minal kulliyyati?)

Perhatikan كَمْ pada kalimat di atas, كَمْ tidak berubah ketika dimasuki oleh huruf jar مِنْ, ini menunjukkan bahwa كَمْ itu mabniyy (mabniyy dengan sukun).

Contoh jawaban: خَرَجَ الطُّلاَّبُ مِنْ بَابَيْنِ (kharaja ath-thullaabu min baabaini).
Artinya: Para mahasiswa keluar dari dua pintu.


Kaidah kata أَحَدُهُمَا (ahaduhumaa) dan آخَرُ (aakhar)


1. Kita menggunakan ahaduhumaa dan aakhar ketika hendak mengungkapkan atau menjelaskan antara dua hal.

2. Ketika hal yang kita jelaskan itu mudzakkar, kita menggunakan أَحَدُهُمَا  dan آخَرُ , sedangkan untuk mu-annats kita menggunakan إِحْدَاهُمَا (ihdaahumaa) dan أُخْرَى (ukhraa).

Contoh kalimat:

- Ketika kita hendak menjelaskan tentang dua saudara laki-laki kita, yaitu menjelaskan bahwa saudara yang satu adalah dokter dan saudara yang satu lagi adalah insinyur, maka kita bisa mengucapkan kalimat seperti di bawah ini:

لِيْ أَخَوانِ أَحَدُهُمَا طَبِيْبٌ وَالآخَرُ مُهَنْدِسٌ (lii akhawaani   ahaduhumaa thabiibun wal aakharu muhandisun).
Artinya: Saya mempunyai dua saudara, salahsatu dari mereka adalah dokter, yang lainnya adalah insinyur.

- Contoh kalimat menggunakan isim mu-annats.

لِي أُخْتَانِ إِحْدَهُمَا مُدَرِّسَةٌ وَالأُخْرَى طَبِيْبَةٌ (lii ukhtaani ihdahumaa mudarrisatun wal ukhraa thabiibatun).
Artinya : Saya punya dua saudara perempuan, yang satu guru, sedangkan yang satu lagi dokter.


Kaidah ذُو (dzuu) dan ذَاتُ (dzaatu)


1. ذُو adalah salah satu dari asmaa-ul khamsah

2. I'robnya adalah :

- يُرْفَعُ بِالضَّمَةِ : tanda marfuu'nya adalah dhammah.

- يُنْصَبُ بِالفَتْحَةِ : tanda manshuubnya adalah fat-hah.

- يُجرُّ بِالكسْرَةِ : tanda majruurnya adalah kasrah.


3. Muannatsnya ذُو adalah ذَاتُ (dzaatu).


4. Isim setelah dzuu dalam keadaan majruur.


Lihat gambar untuk mengetahui contoh kalimatnya.


kaidah dan contoh kalimat menggunakan dzuu dan dzaatu

=================

Untuk murajaah tentang isim mutsanna, isim isyarah untuk mutsanna, silakan baca kembali di sini:
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2018/12/ringkasan-pelajaran-durusul-lughah1-bab18.html
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar