Skip to main content

5 Tingkatan Zina Yang Wajib Anda Ketahui

                                                   http://osolihin.wordpress.com/2013/05/15/banyak-maksiat-ilmu-tak-didapat/


5 Tingkatan Zina Yang Wajib Anda Ketahui


Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam pernah bersabda;

يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنَ اللهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ ، أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا.

“Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tidak ada yang lebih cemburu dari Allah ketika hamba laki-laki atau perempuannya berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui tentulah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”[1]

Zina memiliki beberapa tingkatan, diantaranya;

1.    Zina Dengan Istri Tetangga
2.    Zina Dengan Sesama Mahram
3.    Zina Seorang Yang Sudah Tua Umurnya
4.    Zina Dengan Istri Orang Yang Berperang di Jalan Allah
5.    Terang-Terangan Setelah Berzina.

Berikut penjelasannya;

1.    Zina Dengan Istri Tetangga

Sebagaimana dalam Shahihain;

عَنْ عَبْدِ اللهِ ، قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ قَالَ : أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهْوَ خَلَقَكَ قُلْتُ إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيمٌ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ، وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ : أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ.
         
       Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, dosa apa yang paling besar di sisi Allah?’ Beliau menjawab, ‘Kamu menjadikan tuhan tandingan bagi Allah padahal Dia-lah yang menciptakanmu.’ Aku katakan, ‘Sungguh, itu sangat besar’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kamu membunuh anakmu karena khawatir dia akan makan bersamamu.’ Aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kamu menzinai istri tetanggamu’.”[2]

                   Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan;

عن الْمِقْدَادِ بْنَ الأَسْوَدِ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لأَصْحَابِهِ : مَا تَقُولُونَ فِي الزِّنَا ؟ قَالُوا : حَرَّمَهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ، فَهُوَ حَرَامٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، قَالَ : فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لأَصْحَابِهِ : لأَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرَةِ نِسْوَةٍ ، أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ  
         
           Dari Miqdad bin al-Aswad berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda kepada para shahabatnya, ‘Apa pendapat kalian tentang zina?’ Mereka menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, dan itu haram hingga hari kiamat.’ Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda kepada para shahabatnya, ‘Seorang yang berzina dengan 10 orang perempuan lebih ringan baginya dari pada berzina dengan istri tetangganya’.”[3]

2.    Zina Dengan Sesama Mahram

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya;

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : مَرَّ بِنَا نَاسٌ مُنْطَلِقُونَ ، فَقُلْنَا : أَيْنَ تَذْهَبُونَ ؟ فَقَالُوا : بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، إِلَى رَجُلٍ يأَتِي امْرَأَةَ أَبِيهِ أَنْ نَقْتُلَهُ.

          Dari Bara’ bin ‘Azib berkata, “Ada para shahabat yang melewati kami. Lalu kami bertanya, ‘Kemana kalian hendak pergi?’ Mereka menjawab, ‘Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallammengutus kami untuk mendatangi orang yang menzinai istri ayahnya (ibu tirinya) supaya kami membunuhnya’.” (Hadits Dhaif)[4]

          Imam Tirmidzi juga meriwayatkan;

وَمَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مَحْرَمٍ فَاقْتُلُوهُ.
          
      “Dan siapa yang menzinai mahramnya maka bunuhlah ia.” (Hadits Dhaif)[5]

          Imam Tirmidzi berkata, “Hadits ini diamalkan oleh sebagian shahabat kami. Mereka berpendapat; ‘Siapa yang menzinai mahramnya sedangkan ia sadar maka ia wajib dibunuh.’ Imam Ahmad berkata; ‘Siapa yang menzinai ibunya maka ia dibunuh.’ Imam Ishaq bin Rahawaih berkata; ‘Siapa yang menzinai mahramnya ia dibunuh’.”

3.    Zina Orang Yang Sudah Tua Umurnya

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya;

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ - قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ - وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ ».

Dari Abu Hurairah berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, ‘Ada tiga golongan yang pada hari kiamat tidak Allah ajak bicara, tidak sucikan, tidak dilihat, dan mereka mendapatkan azab yang pedih yakni; orang yang tua umurnya berzina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin yang sombong’.”[6]

4.    Berzina Dengan Istri Orang Yang Berperang di Jalan Allah

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda;

حُرْمَةُ نِسَاءِ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ فِي الْحُرْمَةِ كَأُمَّهَاتِهِمْ ، وَمَا مِنْ رَجُلٍ مِنَ الْقَاعِدِينَ يُخَلِّفُ رَجُلاً مِنَ الْمُجَاهِدِينَ فِي أَهْلِهِ فَيَخُونُهُ إِلاَّ نُصِبَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ : يَا فُلاَنُ هَذَا فُلاَنٌ خُذْ مِنْ حَسَنَاتِهِ مَا شِئْتَ ثُمَّ الْتَفَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَصْحَابِهِ 
فَقَالَ : مَا ظَنُّكُمْ تَرَوْنَ يَدَعُ لَهُ مِنْ حَسَنَاتِهِ شَيْئًا ؟.
         
         “Kemahraman istri para mujahidin atas orang-orang yang duduk (tidak berjihad) bagaikan mahram layaknya ibu mereka sendiri. Tidaklah orang yang duduk itu megkhianati mujahidin terhadap istrinya, melainkan akan diberdirikan pada hari kiamat dan dikatakan; ‘Wahai fulan, ini adalah fulan, ambillah kebaikannya semaumu.’ Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam menoleh kepada para shahabat, seraya bersabda; ‘Bagaimana menurut kalian, apakah dia akan membiarkan sedikit saja kebaikan untuknya?’.”[7]

5.    Terang-Terangan Setelah Berzina

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda;

« كُلُّ أُمَّتِى مُعَافَاةٌ إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الْعَبْدُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحُ قَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ فَيَقُولُ يَا فُلاَنُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ فَيَبِيتُ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ ».
         
         “Setiap umatku dimaafkan kecuali Mujahirin(terang-terangan)[8], dan termasuk terang-teranagan adalah seorang hamba mengamalkan suatu amalan (maksiat) yang sudah Allah tutupi. Lalu pagi harinya ia mengatakan; ‘Hai fulan, tadi malam aku melakukan begini dan begini.’ Pada malam hari Allah menutupi aibnya, dan pada pagi hari ia sudah menyingkap tutupan Allah itu.”[9]
         
          Adapun tingkatan zina yang lain tergantung kepada pelakunya seperti; berzina pada bulan ramadhan, berzina di tanah haram (Makkah & Madinah), zina seorang yang muhshan, ataupun zina seorang yang faham keharamannya.

Semoga Allah melindungi kita dari perzinaan. Wallahul musta'an.

(Laa Taqrobuz Zina, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad al-Wuhaibi, hal: 21-27)

Diterjemahkan dan Diedit oleh: Muizzudien Abu Turob حفظه الله





[1] HR. Bukhari (1044) & Muslim (2127)
[2] HR. Bukhari (4477) & Muslim (267)
[3] HR. Ahmad dalam al-Musnad (23095) & Thabrani dalam al-Kabir (XX/256) dan al-Ausath (VI/254). Imam al-Mundziri berkata; “Para perawinya Tsiqat.” Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata; “Sanadnya Jayyid.”
[4] HR. Ahmad dalam al-Musnad (18601). Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata; “Sanadnya Dhaif, karena mudhtharib.”
[5] HR. Tirmidzi (1462). Syaikh Al-Albani berkata; “Hadits Dhaif.” Sebab di dalam sanadnya terdapat Ibrahim bin Ismail bin Abi Habibah, dia adalah matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan), lalu juga terdapat Dawud bin al-Hushain adalah perawi tsiqah, kecuali dari Ikrimah dan ini periwayatannya dari Ikrimah.
[6] HR. Muslim (309)
[7] HR. an-Nasa’i dalam al-Mujtaba (3191) dan dalam al-Kubra (4385) & al-Baihaqi dalam al-Kubra (18361). Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani.
[8]Biasanya orang yang menceritakan ini, dihinggapi rasa bangga dengan kemaksiatan yang ia perbuat pada malam harinya. Na’udzu billah.
[9] HR. Bukhari (6069) & Muslim (7676)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar