Skip to main content

Wawancara Ustadz Farid Okbah: Muktamar Ulama Internasional Soroti Identitas Umat Islam yang Tergerus





arroudoh.com,, Bekasi – Tidak banyak orang yang tahu, pekan ini ratusan ulama dari seluruh dunia berkumpul di Istanbul, Turki untuk membahas problem-problem keumatan. Forum itu digagas oleh International Unity for Muslim Scholar (IUMS) atau dikenal dengan Al-Ittihadul ‘Alamiy li Ulamaail Muslimin (Persatuan Ulama Muslim Internasional).


Forum ulama yang diketuai oleh Syaikh Yusuf Qardhawi ini pada tanggal 20-22 Agustus menggelar muktamar internasional sekaligus pergantian pengurus baru. Indonesia, sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim yang cukup besar di dunia juga turut mengirimkan delegasinya ke forum bergengsi itu. Beliau adalah Ustadz Farid Ahmad Okbah. Alhamdulillah, pada Selasa, (26/08),

Kiblat.net bersama sejumlah wartawan Jurnalis Islam Bersatu (JITU) berhasil mewawancarai Wakil Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini di kediamannya di bilangan Pondok Gede.

Kiblat.net: Ustadz, bisa dijelaskan apa itu Al-Ittihadul ‘Alamiy li Ulamaail Muslimin?
Ustadz Farid Ahmad Okbah: Ini merupakan persatuan ulama dunia. Jadi pertemuan mereka kan biasanya 4 tahun sekali. tapi kemudian kemarin itu, muktamar pembacaan laporan kegiatan tahunan sekaligus pergantian pengurus baru.

(K): Siapa ketua IUMS saat ini?

Ketuanya masih Syaikh Yusuf Qardhawi, beliau terpilih lagi.

(K): Siapa saja yang tergabung dalam IUMS ini?

Dalam muktamar kemarin itu sepertinya terlengkap ya selama ini, jadi saya ikut beberapa kali pertemuan persatuan ulama dunia ini. Tapi tidak pernah selengkap yang kemarin. Seluruh dunia betul-betul terwakili. Cuma sayangnya yang dari Indonesia cuma saya sendirian. Harusnya kan ada perwakilan resmi mereka. Dari Indonesia, DR Hidayat Nur Wahid, kemudian DR. Surahman Hidayat, termasuk perwakilan Indonesia yang diundang juga. Tapi mereka berhalangan hadir, jadi saya sendirian.

Malaysia itu saya lihat ada 3 orang, dari Lebanon ada 30 orang. Mereka masing-masing menggunakan pakaian kebesarannya sebagai ulama dalam acara itu. Semua negara para ulamanya turut hadir, dari Rusia, Cina, Jepang, Eropa, Amerika hadir semua. Ada sekitar 700 lebih ulama yang berkumpul. Jadi kemarin itu memang yang terlengkap selama ini.

 Muktamar International Unity for Muslim Scholar (IUMS) di Istanbul pada 20-22 Agustus 2014. (foto: dok Ustadz Farid Okbah).


(K): Selain membahas pergantian kepengurusan, ada agenda yang dibahas secara spesifik?

Jadi, agenda yang dibahas secara spesifik itu adalah peranan para ulama dalam membangkitkan umat. Kemudian sub-temanya itu terkait dengan menangani identitas Islam yang saat ini tergerus. Jadi, saat ini kondisi umat Islam, sepertinya identitasnya itu mengalami penurunan karena pengaruh-pengaruh segala macam ideologi dan sebagainya.

Untuk pembahasan dibagi menjadi berbagai macam kajian. Baik itu masalah konsepnya, termasuk masalah problematika umat secara menyeluruh. Termasuk pola-pola apa yang bisa dilakukan oleh pihak persatuan ulama dunia dalam menyelesaikan konflik-konflik di berbagai macam tempat di dunia ini. Yang mendesak adalah menyikapi agresi-agresi terhadap umat Islam baik itu di Gaza maupun Afrika Tengah, dan sebagainya.

(K): Soal Suriah dan Irak?

Masalah Irak dan Suriah juga banyak dibahas, ada forum terbuka untuk seluruh perwakilan menyampaikan masalah (dari masing-masing negara). Termasuk saya menyampaikan suara kita dari Indonesia. Sebagaimana juga masing-masing mereka juga. Dalam forum yang terbuka, mereka memberikan masukan kepada perwakilan seluruh dunia, apakah dari Pakistan, ada dari Jordan, dari Myanmar, ulama-ulama dari berbagai negara lah, termasuk Rusia.

Forum ini memang betul-betul sebagai forum yang digagas untuk menyampaikan berbagai masalah yang sudah ditentukan, tapi juga sebagai forum untuk mengungkapkan berbagai hal yang ada di masing-masing negara.

Meskipun, karena ini menyangkut masalah dunia, forum itu waktunya juga terbatas, cuma tiga hari. Sehingga, sepertinya tidak bisa memuaskan semua pihak. karena banyaknya masalah umat ini serentak dimana-mana kan.

Tetapi, secara keseluruhan komitmen semua adalah bagaimana untuk menjadikan forum ini sebagai forum, pertama Islam, kedua internasional, yang ketiga itu independen dan yang keempat, terkait dengan sosial masyarakat yang terlibat dengan negara. Kemudian, forum ini juga bersifat ilmiah dan berkaitan dengan dakwah.

(K) Apa catatan menarik dari forum IUMS ini?

Ada arahan yang menarik dari Prof. DR. Yusuf Qardhawi sebagai ketua terpilih dalam forum itu, beliau menyampaikan paling tidak ada tiga hal yang perlu disoroti. Pertama, penguatan peranan kaum wanita, karena sebenarnya peranan wanita ini kurang diberdayakan. Padahal umat ini butuh peran serta dari wanita, itu ditekankan betul. Bagaimana pemberdayaan/empowering terhadap wanita.

Yang kedua, memperluas jaringan dakwah. Karena dari jumlah manusia yang ada di dunia ini masih terlihat sedikit yang tersampaikan misi dakwahnya. Makanya, upaya untuk penggalangan dakwah atau memperluas jaringan dakwah itu menjadi bagian yang sangat ditekankan. Supaya suara umat Islam itu sampai kepada seluruh dunia.

Ketiga, adalah pengembangan pendanaan. Karena gambaran dari kumpulan ulama di dunia ini mereka seakan sebagai kumpulan ulama yang miskin di tengah umat yang kaya. Nah, ini kan juga karena pemberdayan terhadap umat dengan kekayaannya yang melimpah itu, belum sampai maksimal untuk kemudian bisa mendukung terhadap perjuangan umat.

Makanya, upaya-upaya untuk mengarah ke situ harus aktif dilakukan. Alhamdulillah, kesepakatan pada saat itu, saya amati merupakan persiapan awal membawa umat ini menuju kepada yang lebih baik.



sumber: kiblat.net
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar